KHARTUM, DISWAY.ID -- Perang antar militer di Sudan saat ini berstatus gencatan senjata. Namun hal ini bukan berarti Sudan benar-benar sudah aman.
Sejak perang meletus di Sudan pada 15 April 2023, warga negara Indonesia turut terkena dampaknya.
Menurut laporan Ketua Mahasiswa Indonesia di International University of Africa, Abdurahman, sebagian besar WNI di Sudan adalah para mahasiswa.
BACA JUGA:Jos! Indonesia U-22 Menang Telak Atas Filipina 3-0 di Laga Perdana Grup A, SEA Games 2023
Abdurahman mengabarkan, terdapat 800 lebih WNI terbagi dalam beberapa kloter yang dievakuasi langsung ke Jeddah, Arab Saudi.
Ia memastikan jika kondisi para WNI baik yang sudah dievakuasi dan yang belum dalam kondisi yang sehat dan selamat.
"Terkait kabar WNI baik yang sudah maupun yang belum, alhamdulillah kita semua dalam kondisi yang sehat dan selamat, alhamdulillah dalam kondisi lebih baik daripada sebelumnya," beber Abdurahman kepada Disway.id, Sabtu, 29 April 2023.
Khusus WNI yang belum dievakuasi, khususnya di Kota Khartum, yang menjadi titik terjadinya perang antar militer Sudan, dilaporkan dalam keadaan yang aman.
BACA JUGA:Rugikan Negara 2,5 T, Kejagung Tahan Dirut Waskita Karya
"Adapun untuk teman-teman yang belum dievakuasi saat ini juga alhamdulillah dalam kondisi yang sehat dan mereka pun dalam kondisi yang aman, Insya Allah," ujarnya.
"Jumlah total WNI, baik yang belum maupun sudah dievakuasi; yang sudah dievakuasi ada di angka 819 orang," tambahnya.
Sebagian kecil WNI bertahan di Sudan
Abdurahman juga menyebut, masih ada sebagain kecil WNI yang memilih untuk tetap bertahan di Sudan.
Pasalnya, rata-rata WNI yang bertahan ini berada jauh dari titik radius terjadinya peperangan di Kota Khartum, Sudan.
"Adapun yang belum dievakuasi menurut data yang kami himpun berdasarkan laporan-laporan mahasiswa kepada tim relawan kurang lebih ada sedikit, mungkin dapat dihitung pakai jari ya," jelasnya.