JAKARTA, DISWAY.ID -- Selalu ada pertanyaan di tengah masyarakat menengah ke bawah: kenapa harga Pertalite nggak turun-turun.
Nggak bisa dipungkiri kalau bahan bakar paling 'ekonomis' di kantong masyarakat adalah Pertalite yang diperjualbelikan PT Pertamina (Persero).
Harga Pertalite hingga saat ini dijual Rp 10.000 per liter, naik 2.350 sejal 8 bulan lalu, yakni 3 September 2022.
BACA JUGA:Kemensos Buka Suara Usai Kantornya Diobok-Obok KPK: Tersangkanya Masih Satu!
Sebelum mengalami kenaikan, harga Pertalite dijual Rp 7.650 per liter.
Jauh sebelum menjadi pengalihan Premium, Pertalite pertama kali diluncurkan Pertamina pada 2015 dengan harga Rp 8.400 per liter.
Dalam satu periode Pertalite pernah dijual dengan harga yang sama dengan Premium, Rp 6.450 per liter.
Tujuannya agar masyarakat bisa beralih ke bahan bakar lebih bagus kualitasnya, dari RON 89 ke RON 90.
BACA JUGA:Tersangka Baru Korupsi BTS Bakti Kominfo Ditangkap Kejagung
Bahkan menurut pemerintah jauh lebih ramah lingkungan, sesuai program saat itu; Langit Biru.
Kemudian 'musibah' bagi masyarakat menengah ke bawah pun terjadi, harga Pertalite naik menjadi Rp 7.650 per liter, tak lagi seharga Premium.
Lalu pada Maret 2022 Pertalite ditetapkan menjadi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) dan statusnya sebagai salah satu BBM subsidi.
Seiring berjalan, isu kenaikan harga Pertalite kembali bergelok di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Kantor Kemensos Digeledah KPK, Usut Korupsi Bansos Beras Keluarga Harapan 2020-2021
Dan benar saja, per 3 September 2022 harga Pertalite naik Rp 2.350 per liter atau kini dijual Rp 10.000 per liter.