SERANG, DISWAY.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melakukan monitoring penjualan hewan kurban menjelang Idul Adha.
Itu untuk memastikan kondisi hewan kurban yang dijual ke masyarakat dalam kondisi sehat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, saat ini sedang marak penemuan penyakit lumpy skin disease atau LSD dan penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Namun, berdasarkan hasil pemantauannya di sejumlah lapak penjualan hewan kurban, kedua penyakit tersebut tidak ditemukan.
“Alhamdulillah sejauh ini kita belum menemukan hewan yang terjangkit LSD maupun PMK, semoga tidak ada sampai Idul Adha,” katanya usai meninjau lapak penjualan hewan kurban di Kecamatan Waringinkurung, Kamis 22 Juni 2023.
Pihaknya akan memberikan vaksin kepada hewan qurban jika kedatangannya sebulan sebelumnya. Penyuntikan vaksin dilakukan paling lambat 14 hari sebelum di potong.
”Saat ini karena belum mendekati kita hanya memberikan vitamin, jadi banyak ternak yang mendatangkan hewan untuk pemulihan kekebalan tubuhnya tadi sudah dilakukan di Kecamatan Waringin kurung,”jelasnya.
BACA JUGA:32 Ribu Hewan Kurban Ditargetkan Dompet Dhuafa Dapat Tersalurkan Lewat Program THK 2023
Suhardjo memastikan, pendataan dan pemantauan yang dilakukan terhadap penjual binatang kqurban untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat.
”Kita mulai pemantauan sejak Selasa kemarin, jadi 10 atau 9 hari sebelum Idhul Adha kita adakan pengamatan sampai proses pemotongan dan kita ambil dagingnya untuk kepastian kesehatan hewannya,” tuturnya.
Pemantauan yang dilakukan oleh DKPP bukan hanya menjelang Idhul Adha saja, akan tetapi rutin dilakukan setiap tahunnya. Hal itu dilakukan lantaran kebutuhan hewan untuk di Kabupaten Serang mencapai ribuan setiap tahunnya.
”Kebutuhan kita (Kabupaten Serang) untuk sapi mencapai 3 ribu ekor, kerbau 400 ekor, domba sekitar 6 ribu lebih ekor untuk kambing 3 ribu ekor pertahunnya yang kita estimasi tahun (2022) kemarin,” ungkapnya.