JAKARTA, DISWAY.ID - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Bahjah, Buya Yahya ungkap keraguan mengenai aqiqah dan berkurban.
Buya Yahya meluruskan pandangan masyarakat yang salah mengenai kaitan aqiqah dan berkurban.
Diketahui memang ada sebuah pertanyaan, apakah orang yang belu aqiqah maka tidak boleh berkurban?
Menurut penceramah kondang tersebut, jawabannya sangat sederhana.
Menurut Buya Yahya, jagan pernah beranggapan jika kurban hanya dilakukan sekali dalam hidup.
Ia juga menekankan jika kurban hukumnya sunnah.
"Kesalahan fiqih yang pertama adalah mengira kurban itu seumur hidup sekali," ujarnya.
Jadi, lanjut Buya Yahya. kurban itu bisa dilakukan berulang selama tiap tahun bulan haji datang.
Prosesnya juga cukup sederhana, kurban itu dilakukan bisa dengan cara menabung, hewan semebelihannya bisa dibeli dari jauh hari sebelum harganya melonjak naik.
BACA JUGA:Ikut Puasa Arafah Arab atau Indonesia? Buya Yahya Tegas Kasih Solusi: Jangan Mengatakan Ini Salah
"Padahal yang namanya kurban itu sunnah, kapan kita masuk Idul Adha maka itu disunnahkan untuk kurban," ucapnya.
Berbeda dengan kurban, pelaksanaan aqiqah itu seumur hidup sekali.
Lalu aqiqah juga dasarnya tugas orang tua untuk 'menyambut' anaknya lahir.
"Tujuan aqiqah adalah untuk memberi tahu orang-orang, dan sedekah agar anaknya dijaga oleh Allah," ungkapnya.