Berita Dukacita! Jemaah Indonesia Dikabarkan Terlantar dan Banyak Pingsan di Muzdalifah, Timwas DPR: Segera Evakuasi!

Rabu 28-06-2023,20:49 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

"Itu ngeri kondisinya, mereka butuh air dan makanan. Itu bahkan saya terima info mereka minum dari sisa botol orang lain," kata anggota Timwas Haji DPR Abdul Wachid.

Menurutnya, jemaah seharusnya mulai dipindahkan dari Muzdalifah ke Mina sejak dini hari tadi.

BACA JUGA:Peringatan Jemaah Haji Tidak Swafoto Berlebihan di Masjidil Haram

Namun, hingga siang tadi ada masalah dalam penjemputan jemaah dari Indonesia dikarenakan bus yang seharusnya menjemput jemaah mengalami kemacetan yang luar biasa.

Wachid menambahkan, bahwa seharusnya jemaah mulai dipindahkan ke Mina sejak dini hari tadi. Hingga berita ini diturunkan, Wachid masih berkoordinasi dengan panitia haji agar segera mengevakuasi jemaah telantar. 

"Itu ngeri kondisinya, mereka minum air sisa dari orang lain," ucapnya.

Penyebab Jemaah Haji Indonesia Terlantar di Muzdalifah

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Muzdalifah,  Hilman Latief menyatakan bahwa kepadatan di jalan sudah terurai.

"Alhamdulillah, kemacetan sudah terurai. Bus mulai membawa jemaah menuju Mina," kata Hilman Latief dalam keterangan tertulis Kementerian Agama.

"Sekitar jam 13.30 waktu Arab Saudi semua jemaah haji Indonesia sudah naik bus menuju Mina," sambungnya.

BACA JUGA:3 Skema Penyelenggaraan Ibadah Haji Bagi Lansia di Armina

Hilman Latief menjelaskan, keterlambatan proses evakuasi terjadi antara lain karena kemacetan yang terjadi di jalur taraddudi (shuttle) bus yang mengantar jemaah dari Muzdalifah ke Mina.

Jalur itu juga banyak dilalui oleh jemaah haji dari berbagai negara yang akan melakukan lontar jumrah setibanya di Mina, sehingga menambah kepadatan jalan raya.

"Ditambah banyak juga jemaah yang memilih berjalan kaki. Kondisi ini menghambat pergerakan bus yang akan menjemput jemaah di Muzdalifah," sebutnya.

Menurutnya keterlambatan pemberangkatan jemaah dari Muzdalifah tidak hanya dialami Indonesia, tapi juga Filipina, Malaysia, dan lainnya.

"Hanya, Indonesia adalah jemaah terbanyak. Sehingga paling terdampak," pungkasnya.

Kategori :