3 Skema Penyelenggaraan Ibadah Haji Bagi Lansia di Armina

3 Skema Penyelenggaraan Ibadah Haji Bagi Lansia di Armina

Pelayanan PPIH terhadap jemaah haji Indonesia yang sudah lansia-kemenag-kemenag

MAKKAH, DISWAY.ID-- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyiapkan 3 skema penyelenggaraan ibadah haji bagi lansia di Arafah-Muzdalifa-Mina atau Armina.

Skema tersebut bagian menyambut saat fase puncak haji yakni wukuf di Armina.

“Menjelang puncak haji di Arafah – Muzdalifah – Mina atau Armina, kita telah siapkan tiga skema penyelenggaraan ibadah, khususnya bagi jemaah haji lansia,” tegas Direktur Bina Haji Arsad Hidayat. 

BACA JUGA:Skema Pergerakan Petugas PPIH dan Jemaah ke Armuzna Jelang Puncak Haji

Diungkapkan Arsyad, 3 skema itu telah dirumuskan dan itu sudah mulai didiskusikan serta disosialisasikan kepada para pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

KBIHU memiliki posisi strategis dalam ikut memberikan pemahaman kepada jemaah haji, termasuk jemaah lansia, terkait skema penyelenggaraan puncak haji.

KBIHU umumnya memilki banyak jemaah. Pesan dari para ustaz di KBIHU juga didengar dan diikuti jemahnya.

Arsyad mengungkapkan, skema pertama disiapkan bagi jemaah lansia yang meninggal dunia setelah di embarkasi, saat di pesawat, atau di tanah suci, serta jemaah lansia yang memiliki ketergantungan pada alat dan obat sehingga tidak bisa dimobilisasi. Jemaah yang masuk dalam kategori skema ini, akan dibadalhajikan.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu, sampai saat ini tercatat ada 99 jemaah haji Indonesia yang meninggal di pesawat, Jeddah, Madinah, dan Makkah.

BACA JUGA:Garuda Indonesia Dapat Predikat 'The World`s Best Airline Cabin Crew' Skytrax 2023

“Jadi, nantinya akan ada orang yang membadalkan hajinya,” terang Arsad.

Skema kedua disiapkan bagi jemaah haji yang sakit dan dirawat, baik di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) ataupun di RS Arab Saudi, dan masih bisa dimobilisasi. Jemaah dengan kategori ini akan disafariwukufkan.

“Kita akan angkut dengan bus yang sudah dimodifikasi, ada jemaah yang duduk dan baring. Satu dua jam di Arafah kemudian akan kembali ke KKIH atau RSAS,” sebutnya.

Untuk skema ketiga, lanjut Arsad, disiapkan bagi jemaah lansia yang fisiknya sehat, hanya harus menggunakan kursi roda. Mereka akan tetap dibawa ke Arafah untuk menjalani Wukuf seperti jemaah haji normal lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: