JAKARTA, DISWAY.ID - Pemimpin Al Zaytun, Panji Gumilang menilai, bahwa masjid yang menggunakan kotak amal sebagai alat penggalangan dana adalah masjid pemalas.
"Kemudian kalau saya mengatakan masjid ini pemalas umpamanya, karena apa? kalau memberikan infak ke masjid disodori kotak, masjid jangan seperti itu," kata Panji Gumilang dikutip dari kanal YouTube Metro TV pada Rabu, 28 Juni 2023.
Menurut Panji Gumilang, cara yang lebih efektif untuk menggalang dana adalah dengan menetapkan donatur tetap untuk masjid.
"Harus punya donatur tetap, apakah, terus diberikan ke kas masjid, kasnya jangan yang dicatat orang harus ada nomor banknya, jadi bisa ditanyakan," ujarnya.
BACA JUGA:NII Crisis Center Resmi Polisikan Panji Gumilang Terkait Dugaan Penistaan Agama
"Masjid kok dorong-dorong kotak, kalau enggak sampai di situ enggak masukkan (infak)," sambungnya
"Ya memang memalukan dorong-dorong kotak, orang mau salat mendengarkan khutbah, kalau punya (uang)," lanjutnya.
Panji Gumilang menilai, dengan sistem kotak amal tersebut, Panji menjamin masjid tidak akan mendapatkan dana yang banyak.
"Enggak ada yang menaruh Rp 1 juta dalam kotak itu," tegasnya
BACA JUGA:Siap-siap Panji Gumilang, MUI Tegas Bakal Keluarkan Fatwa Terkait Al Zaytun: Insya Allah
"Kalau dikatakan seperti itu enggak usah tersinggung, emang praktiknya begitu," imnbuhnya
Ponpes Al Zaytun Diduga Sasar Artis untuk Galang Dana
Mantan pengurus Ponpes Al Zaytun sekaligus Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center yaitu Ken Setiawan mengungkapkan, bahwa Ponpes Al Zaytun menetapkan istilah untuk para donaturnya.
"Istilah para donatur tersebut terbagi menjadi dua yaitu desa maju dan desa tertinggal," ungkap Ken Setiawan dikutip dari kanal YouTube tvOneNews pada Kamis 29 Juni 2023.
BACA JUGA:Panji Gumilang Bantah Ponpes Al Zaytun Terafiliasi NII: Jangan Ngomong Salah, Dia Ingin Menuduh!