“Saya ingin protes di depan masjid besar di Stockholm, dan saya ingin mengungkapkan pendapat saya tentang Al-Qur’an… Saya akan merobek dan membakarnya.”
Protes Negara Muslim
Beberapa negara Muslim mengecam tindakannya ini. Arab Saudi, Turki, dan Indonesia melakukan demonstrasi.
Keputusan pemerintah Swedia untuk mengizinkan demonstrasi pembakaran Al-Quran di luar masjid Stockholm dapat mengancam rencana Swedia untuk bergabung dengan NATO sebelum pertemuan puncak NATO pada bulan Juli. Keputusan ini dikutuk oleh Turki.
"Tidak dapat diterima mengizinkan tindakan anti-Islam ini dengan dalih kebebasan berekspresi. Menutup mata terhadap tindakan keji seperti itu berarti ikut terlibat di dalamnya,” kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dalam sebuah pernyataan.
Pemerintan Indonesia menyebut aksi ini sangat mencederai perasan umat Islam dunia.
"Indonesia mengecam keras aksi provokatif pembakaran Al-Quran oleh seorang warga negara Swedia di depan Masjid Raya Södermalm, Stockholm saat Hari Raya Idul Adha,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI.
"Tindakan ini sangat mencederai perasaan umat Muslim dan tidak bisa dibenarkan,” demikian pernyataan yang dimuat akun akun twitter @Kemlu_RI.
Senada dengan Turki dan Indonesia, Arab Saudi menilai tindakan membolehkan membakar Al-Quran sangat tidak sesuai dengan kampanye Barat yang selama ini mengajak melawan rasisme dan tindakan intoleransi.
"Tindakan kebencian dan pengulangan ini tidak dapat dibenarkan dan jelas menghasut kebencian, rasisme dan secara langsung bertentangan dengan upaya internasional untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penolakan terhadap ekstrimisme serta melemahkan rasa saling menghormati yang diperlukan dalam masyarakat dan di tingkat nasional.",” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataan yang dirilis kantor berita Arab News