BKKBN Ingatkan Dampak Buruk Stunting Bagi Masa Depan Indonesia

Selasa 04-07-2023,07:48 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

Melihat strategisnya Mupen, pada April 2012 BKKBN pernah mengadakan kegiatan bertajuk "Jawara Mupen on the Road". Ketika itu pelepasan dilakukan di Kota Cilegon, Banten dan berakhir di Madura, Jawa Timur. 

BACA JUGA:BKKBN Fokuskan Pemutakhiran Data Keluarga Tahun 2023 di 13.263 Desa

Teguh mengatakan kemampuan pemerintah dalam mendukung program percepatan penurunan stunting sangat terbatas, termasuk dalam penganggaran. Untuk mengatasi keterbatasan itu, BKKBN mengajak banyak pihak  bergotong-royong.

"Gotong royong itu di antaranya berupa dukungan pemberdayaan ekonomi dan penyediaan makanan bergizi melalui program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting), dan juga melalui program  Kakak Asuh Turunkan Stunting," urai Sukaryo.

Sukaryo juga mengatakan, pelayanan kontrasepsi yang dilakukan bidan berkontribusi  besar terhadap penurunan prevalensi stunting.

Dengan menjadi akseptor, seorang ibu dapat mengatur jarak kelahiran dengan baik dan dapat mengatur jumlah anak yang dilahirkan. 

"Harus komprehensif dalam menurunkan prevalensi stunting," jelas Teguh..

Teguh menyebut peran TNI, Polri, perusahaan swasta melalui program  Corporate Social Responsibility (CSR) hingga mitra kerja BKKBN lainnya yang sangat solid dalam mendukung program percepatan penurunan stunting.

BACA JUGA:Jokowi Sentil Posyandu dan BKKBN karena Lamban Tangani Kasus Bayi yang Diberi Kopi Sachet, Netizen: Kader Posyandu Sekarang Sibuk Foto Sama Rekreasi

Teguh juga mengemukakan tentang Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PPK) 2023 yang berlangsung selama satu bulan dari 1 - 31 Juli. 

Hasil PPK 23 tidak hanya digunakan untuk kepentingan program Pembangunan Kekuarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kecana) saja, tetapi juga dipakai untuk melakukan intervensi, salah satunya dalam hal kemiskinan ekstrem dan program terkait lainnya.

Sementara itu, Walikota Cilegon, Helldy Agustian, dalam kesempatan itu  mengatakan bahwa Kota Cilegon pernah meraih peringkat pertama terbaik capaian prevalensi  stunting tingkat Provinsi Banten tahun  2022 lalu. 

Saat itu prevalensi stunting kota tersebut  berada di posisi 18 persen (1.146 anak) dari 24 persen di 2021.

Percepatan penurunan stunting di Kota Cilegon bisa terjadi, menurut Helldy, karena dukungan kuat para pengusaha. Pada 2022  terdapat 295 industri di Kota Cilegon, 100 industri di antaranya adalah perusahaan asing. 

BACA JUGA:Cegah Stunting dengan Bahasa Agama, Kepala BKKBN: Penyuluh Agama Hingga Da'i Punya Kemampuan Spesial!

Helldy mengakui tak mampu menyelesaikan masalah stunting tanpa kesertaan banyak pihak. "Banyak CSR bantu kami. Kami bekerja sebagai super tim, bukan Superman," jelas Helldy.

Kategori :