Panji dengan tegas mengatakan bahwa itu bukanlah dana korupsi dan mempertanyaka siapa yang korupsi.
BACA JUGA:Alasan Al Zaytun Tidak Ditutup Diungkap Mahfud MD
BACA JUGA:Durian Baret
Menurut Panji dana yang ada di rekening tersbut bukanlah APBN namun bantuan dari BOS atau Bantuan Operasional Sekolah dan dana itu terlalu kecil untuk di korupsi.
Panji juga mengatakan bahwa kalau blokir jangan lama-lama, karena ada pihak Al Zaytun yang honornya harus dibayarkan.
Selain itu Panji mengatakan bahwa apa yang dilakukannya adalah memproteksi anggaran agar tidak ada korupsi di Al Zaytun.
“Dana di Al Zaytun triliunan tapi tidak ada korupsi, seperti PNS sana,” terang Panji.
Dalam menyampaikan pidato di depan murid dan pengajar Al Zaytun, Panji juga mengatakan bahwa rumah yang berada di Jakarta Selatan dan disebut itu rumahnya sebenarnya adalah guest house Al Zaytun.
BACA JUGA:Mayora Group Sandang Predikat Titanium dari BPOM Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023
Pemblokiran rekening Panji Gumilang dan Al Zaytun diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Menurut mahfud ditemukan ada dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di kasus pimpinan pondok pesantren Al Zaytun Panji Gumilang.
Atas adanya dugaan ini, Mahfud memastikan PPATK telah membekukan 145 dari 367 rekening yang memiliki kaitan dengan Panji Gumilang dan Al Zaytun.
"Kami sudah menyampaikan laporan baru kepada Polri. Yaitu tentang tindak pidana pencucian uang. Kami telah bekukan 145 rekening dari 367 rekening yang diduga menurut PPATK mempunyai kaitan dengan pesantren atau kegiatan Al Zaytun, kegiatan Panji Gumilang," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 11 Juli 2023.
Mahfud menjelaskan beberapa dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Panji di antaranya penggelapan, penipuan, pelanggaran aturan yayasan dan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).