BACA JUGA:Sabar, Yamaha E01 Masih Tahap Uji Coba, Belum dijual di Indonesia
“Kapan saja orang dapat menghilang dan tidak memiliki jaminan apa yang akan terjadi pada hari berikutnya,” tegasnya.
“Akan ada spekulasi tak terbatas tentang apa yang ada di balik ini, Qin Gang yang dikatakan sebagai favorit Xi Jinping lalu tiba-tiba menghilang dan sekarang tiba-tiba diberhentikan. Hal-hal ini tidak terjadi tanpa alasan,” tulis Bequelin di akun twitternya
Qin terakhir terlihat di depan umum pada 25 Juni, ketika dia mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Rusia, Vietnam, dan Sri Lanka.
Sejak itu, Qin langsung menghilang dan tidak datang saat adanya aktivitas diplomatik yang intens untuk Beijing, termasuk upaya untuk menstabilkan hubungan dengan Washington.
BACA JUGA:Diundang Xi Jinping, Jokowi Berangkat ke Tiongkok, Ini Daftar Agendanya
Qin telah dijadwalkan untuk bertemu dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada 4 Juli, tetapi pejabat UE mengumumkan bahwa China membatalkan pembicaraan tanpa penjelasan.
Selain itu Qin juga tidak menghadiri pertemuan dengan Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen dan utusan iklim Amerika John Kerry.
Kantor Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada 11 Juli bahwa Qin tidak dapat menghadiri pertemuan di Indonesia karena alasan kesehatan.
Dalam pertemuan para menteri luar negeri di KTT Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta pekan lalu, China diwakili oleh Wang yang merupakan penggantinya.
BACA JUGA:LRT Jabodebek Akhirnya Siap Diuji Coba, DJKA: Penundaan Untuk Update Software
BACA JUGA:Gempa Bumi Magnitudo 4.8 Guncang Kepulauan Sangihe Sulut, BMKG: Waspada Gempa Susulan!
Kurangnya transparansi telah memicu serangkaian spekulasi baik di dalam maupun di luar China, termasuk rumor yang belum terbukti kebenarannya bahwa Qin tidak lagi disukai oleh kepemimpinannya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Steve Tsang yang merupakan direktur SOAS China Institute di London yang mengatakan ketidakhadiran Qin menunjukkan bahwa dia tidak disukai Beijing.
“Tidak jarang pejabat senior menghilang di China dan dalam kasus terakhir, mereka biasanya dalam masalah seperti ditangkap atau diselidiki atau ketika referensi publik tentang mereka muncul kembali,” kata Tsang.