JAKARTA, DISWAY.ID - Seorang jurnalis wanita asal Irak yang berusaha mencegah penodaan Al-Qur'an di Kopenhagen membantah tuduhan pencurian dan dibayar oleh Arab Saudi.
Quds Al-Samarrai berasal dari Irak tetapi telah mempelajari kursus jurnalisme di Denmark dan Swedia.
Sebuah video yang menunjukkan dia mencoba merebut Alquran ketika dua pria mencoba menodainya baru-baru ini menjadi viral.
BACA JUGA:Bacaan Niat Sholat Hajat Arab Latin Lengkap dengan Tata Cara
Dia berulang kali meneriakkan 'Al Quran' dalam video saat dia berkelahi dengan para pria.
Setelah spekulasi awal bahwa dia orang Swedia atau Denmark, terungkap bahwa dia bersama dengan kedua pria yang menodai Alquran sebenarnya berasal dari Irak.
Sementara beberapa menyebutnya sebagai pahlawan karena mencegah tindakan Islamofobia, dia segera menghadapi tuduhan yang sangat berbeda.
Sebuah dokumen yang beredar online mengklaim bahwa dia dibayar 6000 dari Kedutaan Besar Saudi yang membantu kehidupan sehari-harinya.
BACA JUGA:Benarkah Penduduk Surga Hanya Memakai Bahasa Arab? Ini Penjelasan Mufti Mekkah
Dia juga menghadapi gugatan terkait pencurian dan bisa menghadapi hukuman dari pengadilan Denmark.
Dokumen itu kemudian disebut palsu karena perbedaan font dan tanda tangan.
#البعض يتصور ان انا من صورة المشاهد لحمايتي للقرأن . لا لست انا انا كان كل همي ان احمي القرأن من الحرق وازاحة الحذاء من القرأن وابعاده عن المتطرفيين. هذه الكامرة التي صورتي ومباشر من قبل الاشخاص الذين اعتدوا عليه بالضرب لان كنت اريد ان احمي العلم والقرأن اولا. #وقد قدمت شكوى… pic.twitter.com/n3RnnJbtnE
— قدس السامرائي (@aldnmark) July 28, 2023
Sementara itu, Sindikat Jurnalis Irak mendukungnya. Sindikat telah memutuskan untuk mengeluarkannya kartu pers.