Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Kementerian Luar Negeri agar terus memantau kontingen Indonesia yang tengah mengikuti Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan.
"Saya sudah perintahkan kepada Kemenlu kepada kedutaan kita untuk selalu memonitor untuk selalu memantau," kata Jokowi di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Senin 7 Agustus 2023.
BACA JUGA:Bebas dari Penjara, Irjen Napoleon Bonaparte Kini Kembali Bertugas Jadi Anggota Polri, Kok Bisa?
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi memastikan kondisi kontingen Indonesia yang mengikuti Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan dalam keadaan baik.
"Jadi alhamdulillah anak-anak dalam kondisi baik,” kata Retno.
Sebanyak 1.500 kontingen Indonesia mengikuti kegiatan Jambore Pramuka Dunia saat Korea Selatan mengalami cuaca panas ekstrem.
“Jadi delegasi kita menurut KBRI Seoul jumlahnya ada sekitar 1.500. Alhamdulillah mayoritas mereka hampir semuanya dalam kondisi baik-baik saja,” terangnya
Retno mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan KBRI di Seoul. Tim KBRI Seoul pun beberapa kali telah melakukan kunjungan ke lokasi perkemahan digelar.
“Memang tantangannya berat sekali terutama dari sisi cuaca karena memang panas sekali dan dari waktu ke waktu saya terus pantau mereka melalui kedutaan kita di Seoul," ujarnya.
BACA JUGA:Buronan KPK Ganti Nama dan Kewarganegaraan, Polri: Harun Masiku Masih Pakai Nama Asli
Wakil Kepala Kwartir Nasional, Berthold Sinaulan mengatakan, kontingen gerakan pramuka Indonesia telah menyiapkan rencana darurat untuk menghindari potensi topan Khanun di Korea Selatan.
"Kedubes RI di Seoul dan Pemerintah Provinsi Jeollabuk siap membantu kontingen Indonesia," kata Berthold dalam keterangannya.
Selain itu, pemerintah Korsel mengumumkan akan mengeluarkan peserta Jambore Pramuka Sedunia ke-25 dari bumi perkemahan Sae Man-Geum lebih cepat dari rencana semula pada 12 Agustus 2023.
"Badai Khanun yang bergerak mendekati Sae Man-Geum. Saat ini persiapan evakuasi tengah dilakukan," punngkasnya.