Contoh 4
Assalamualaikum wr, wb.
Hadirin yang saya hormati,
Pertama, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. karena berkat karunia dan limpahan rahmat-Nya kita semua bisa kembali berkumpul memperingati HUT ke-78 RI.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Kali ini saya akan berpidato tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jika kita tinjau dari kisah-kisah heroik para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, benar-benar sangat menyayat hati.
Banyaknya korban berceceran dan bau darah amis tercium ke sana kemari. Ketersiksaan rakyat yang harus bekerja tanpa lelah untuk mendapatkan sesuap nasi. Anak-anak negeri tidak bisa memiliki masa kecil yang bahagia, justru menyaksikan orang tuanya terbunuh oleh para bangsa koloni.
Perempuan menjadi budak seksual hanya untuk memenuhi hasrat para penjajah. Masa itu adalah masa kelam bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hadirin sekalian,
Meskipun begitu, ingatlah! Para pahlawan kita yang gugur dalam peperangan. Usaha mereka tidak sia-sia. Pantang menyerah untuk menegakkan hak dan kebebasan rakyat Indonesia meskipun nyawa menjadi taruhan.
Kebahagiaan rakyat adalah tujuan utama mereka. Doa demi doa selalu mereka panjatkan untuk membebaskan diri dari mimpi buruk penjajah.
Namun, Tuhan tidak pernah tidur. Ia menyaksikan perjuangan panjang para pahlawan hingga banyak korban yang telah gugur dalam pertempuran. Akhirnya doa dan rintihan seluruh rakyat didengar dan dikabulkan menjadi kenyataan.
Ini bukan mimpi. Indonesia akhirnya merdeka. Merdeka dari bangsa asing. Merdeka karena sekarang rakyat memiliki hak dan asasi.
Tidak ada lagi paksaan kerja tanpa digaji. Mereka tidak lagi dijadikan budak. Akhirnya penantian panjang badai telah berlalu.
Kini kita sebagai penerus bangsa Indonesia mari kita tetap merdekakan dan membangun Indonesia yang lebih baik. Merdeka!
Terima kasih untuk semua perhatiannya, mohon maaf apabila ada tutur kata yang keliru atau kurang berkenan.