BRASIL, DISWAY.ID - Tujuh suporter sepak bola Brasil tewas dalam insiden kecelakaan bus horor pada Minggu, 20 Agustus 2023.
Selain korban jiwa, puluhan suporter lainnya pun mengalami luka-luka yang cukup serius.
Bus yang ditumpangi penggemar tim sepak bola Corinthians di kota Belo Horizonte saat terbalik saat mencoba menghindari tabrakan langsung dengan bus lain.
BACA JUGA:Rian Mahendra Ingatkan Kemungkinan Ada Sosok yang 'Dikambinghitamkan' di Kecelakaan Bus Guci, Minta Semua Pihak Hati-hati: KNKT Jauh Lebih KompetenMelansir dari Daily Mail, penumpang bus mengatakan bahwa 43 orang berada di dalam kendaraan tersebut.
Menurut petugas pemadam kebakaran, bus itu dilaporkan mengalami rem blong sekitar pukul 2.50 pagi waktu setempat, lalu menabrak jurang dan terbalik.
Mereka yang meninggal adalah anggota klub pendukung Chorintians bernama Gavioes da Fiel. Polisi mengatakan 36 lainnya terluka.
Mereka telah melakukan perjalanan dari kota Taubaté di timur laut Sao Paulo untuk menyaksikan hasil imbang 1-1 tim mereka dengan Cruzeiro dalam pertandingan kejuaraan Brasil pada Sabtu malam.
BACA JUGA:Pemkot Tangsel Akan Berikan Santunan Kepada Korban Kecelakaan Bus di Guci
Corinthians mengatakan dalam sebuah pernyataan pihaknya akan memberikan dukungan kepada keluarga korban.
"Corinthians bersolidaritas dengan keluarga para penggemar yang meninggal dan tetap tersedia untuk mendukung mereka, serta para korban kecelakaan lainnya dan pihak berwenang yang terlibat dalam penyelamatan dan penyelidikan fakta," bunyi pernyataan klub.
Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, yang juga seorang penggemar klub, mengatakan dalam sebuah tweet: 'Belasungkawa saya kepada keluarga dan teman-teman dari tujuh penggemar Corinthians yang meninggal dalam bencana awal Minggu ini di Brumadinho, Minas Gerais.
'Saya berharap untuk pemulihan yang terluka dan untuk penyelidikan penyebab kecelakaan dengan bus tersebut.
BACA JUGA:Jenazah Maja, Korban Kecelakaan Bus di Guci Dimakamkan Dini Hari Tadi Tak Jauh dari Rumahnya
'Kami membutuhkan kedamaian dan kami membutuhkan kendaraan pengangkut dalam kondisi baik di jalan, karena tidak ada cara untuk mengembalikan nyawa yang hilang.'