Peti jenazah Imam Masykur, korban penculikan dan penganiayan hingga tewas oleh oknum TNI -Facebook-
Hamim Tohari juga mengungkapkan, penyidik Pomdam Jaya terus bekerja untuk mengungkap kasus ini secara tuntas, dengan cara mengumpulkan keterangan para saksi dan mengumpulkan alat bukti.
“Karena ini sudah menjadi perhatian masyarakat, Puspomad juga menurunkan tim untuk mensupervisi membantu sekaligus ikut melakukan proses hukum, dan juga dikonsultasikan dengan pejabat dari oditur militer sehingga ini dipastikan bahwa proses hukum yang dilakukan Pomdam Jaya terhadap kasus penganiayaan dan penculikan akan dilakukan dengan benar, transparan, dan akan disampaikan kepada publik nantinya,” paparnya.
Kasus Penculikan dan Penganiayaan Pria asal Aceh
Sebelumnya diberitakan, Imam Masykur (25) merupakan seorang warga Bireuen, Aceh meninggal dunia diduga pasca diculik dan disiksa oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden berinisial Praka RM.
BACA JUGA:Fakta-fakta Kasus Penganiayaan Imam Masykur, Pemuda Aceh yang Meninggal di Tangan Oknum Paspampres
Hal tersebut viral di media sosial Instagram @rakan_aceh yang menyebut korban sempat menelepon keluarga dan minta dikirim uang Rp 50 juta.
Dalam video yang diunggah terseut korban sempat mengatakan, apabila uang telat dikirim, maka korban bakal dibunuh.
Saat itu Masykur menelepon keluarganya dam meminta agar ibunya segera menyiapkan uang 50 juta rupiah agar tidak dibunuh.
“Oi kirim 50 juta cepat, cepat kirm uang 50 juta,” suara Masykur sambil menangis.
Bukan sampai di situ saya, merasa permintaannya tidak dituruti, dengan sadis pelaku juga mengirimkan video penganiayaan Maskur pada keluarga agar segera mengirimkan uang 50 juta rupiah.