Oleh karena itu edukasi sangat diperlukan pertama pada diri kita sendiri, dan tentunya kepada siswa didik.
Kali ini, Sekolah Putra Pertiwi yang menjadi mitra dalam kegiatan seminar ini telah berdedikasi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendorong siswa-siswinya untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan.
Dalam seminar ini, Sekolah Putra Pertiwi berbagi pengalaman dan pandangannya tentang pentingnya mendidik anak-anak usia dini tentang pengelolaan sampah.
Membahas berbagai aspek, termasuk pentingnya pendidikan tentang tata kelola sampah dan daur ulang sejak usia dini, peran anak-anak dalam menjadi "agent of change," dan upaya nyata dalam mengelola sampah di lingkungan sekolah.
Seminar ini juga akan mengajak sekolah-sekolah lain di Kota Tangerang Selatan dan daerah lainnya untuk bergabung dalam upaya edukasi dan sosialisasi mengenai tata kelola sampah kepada anak-anak usia dini.
Dr. Novianty Elizabeth Ayuna, Direktur Sekolah Putra Pertiwi sekaligus praktisi pendidikan, menjelaskan "Sebagai lembaga pendidikan, kami berkomitmen untuk memasukkan pembelajaran tentang lingkungan dan pengelolaan sampah ke dalam kurikulum kami sejak usia dini.
BACA JUGA:Ilmuwan Rusia akan Daur Ulang Masker Jadi Baterai
“Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membentuk generasi yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengambil tindakan positif dalam upaya pengelolaan dan daur ulang sampah," tuturnya.
Kolaborasi ini menciptakan momentum baru dalam upaya bersama untuk mencapai lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Dengan pendidikan yang tepat sejak dini, kita dapat mempersiapkan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan mampu mengambil tindakan yang positif dalam menghadapi tantangan sampah plastik di masa depan.
Hadirnya pegiat sampah Kota Tangerang Selatan, Ismuniati juga menyampaikan bahwa edukasi dan sosialisasi akan pengelolaan dan daur ulang sampah ini tidak dapat berhenti, melainkan perlu dilakukan secara terus menerus.
Meskipun kegiatan pengelolaan sampah mampu membuahkan hasil dari segi ekonomi, namun upaya utama dalam menanamkan kesadaran kelola dan daur ulang sampah harus didasari oleh kemauan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
“Kegiatan edukasi tidak dapat dilakukan hanya satu kali saja. Edukasi merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang terus menerus diulang dan dilakukan, bahkan hingga puluhan tahun. Dengan demikian seluruh golongan masyarakat harus terlibat dalam prosesnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan,” tukas Dr. Novianty Elizabeth.