"Kenapa perintah ini sangat penting? Mas, saya boleh baloi dagang, bayar sakat sambil nyanyi. Saya boleh haji sambil nyanyi. Tahu apa. Labaikan Allahumma, labaik.., labaik..Boleh. Ya, saya bayar sakat, boleh sambil nyanyi. Begadang jangan, begadang. Salat tak boleh. Kenapa? Inilah puncak penghambaan kepada Allah," sambung Ustaz Das'ad Latif.
Ustaz Das'ad Latif menjelaskan, di dalam tubuh manusia ada kepala yang mana itu adalah anggota tubuh yang paling mulia. Jika salat, kepala akan tunduk rendah sejajar dengan kaki.
"Jadi puncak penghambaan kalau saya mengaku hamba, salat. Nah dalam tubuh kita kepala, adek adek bercanda di pukul pantatmu masih senyum. Dorong dadamu masih senyum, tapi jangan bercanda pukul kepalamu."
"Kalau pukul kepala saya pasti saya marah. Kenapa? harga diri disini Tapi ketika kita salat, anggota tubuh yang paling mulia kepala rendahkan seperti kakimu. Kita akan nangis. Ini penting," sambungnya.
Sujiwo Tejo tampak terdiam, lalu menanggapi penjelasan ustaz Das'ad Latif dengan pertanyaan lain, kenapa orang yang rajin salat tapi tetap korupsi.
"Karena kalau saya mau salat, saya melihat banyak koruptor salat, saya melihat banyak orang salat tapi kalau saya ajak ngomong main HP, nggak mau anggap," tanya Sujiwo Tejo.
Kembali, Ustaz Das'ad menjawab pertanyaan Sujiwo Tejo dengan santai namun tegas.
"Yang paling enak memang salat tidak korupsi, yang paling nyaman memang, paling ideal, salat jujur, tapi Allah tidak mencampurkan antara hak dan batil. Salatmu beda, puasamu beda, maksiatmu beda. Itulah kenapa Allah hadirkan 2 malaikat, Rakib dan Atib, mencatat yang baik dan yang salah."
"Tapi ini setan kan tidak membiarkan itu. Maka setan masuk, dia salat tapi dia korup. Tapi Allah maha adil, maka ditimbanglah nanti. Mana yang lebih banyak, kebaikanmu atau keberukanmu.
Kalau dia baik amalnya, tapi tidak ada solatnya, sia -sia, kenapa? Password kebaikan itu, kuncinya itu adalah salat," jelas Ustaz.
Sujiwo Tejo tampak mengangguk-angguk, isyarat menerima penjelasan tersebut.