“Ini adalah kegagalan keamanan, merusak apa yang dianggap sebagai pendekatan berlapis yang agresif dan sukses terhadap Gaza oleh Israel,” katanya.
BACA JUGA:Ketakutan Irwan Hermawan Bicara Nama-nama Penerima Aliran Dana Korupsi BTS 4G Kominfo
BACA JUGA:Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK, Polisi Dalami Bukti Tentukan Tersangka
Bagi warga Israel, gambar mayat tergeletak di jalan atau sekelompok warga sipil yang digiring ke Gaza merupakan sebuah kejutan besar.
Lebih dari 250 warga Israel tewas dan lebih dari 1.500 orang terluka, jumlah korban Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu hari.
Militer menderita kerugian besar dan kelompok militan Palestina mengatakan mereka telah menangkap puluhan tentara.
Orang-orang bersenjata juga merebut pos-pos keamanan termasuk kantor polisi di kota selatan Sderot dan menyerbu penyeberangan Erez, sebuah fasilitas keamanan tinggi yang menyalurkan orang-orang yang masuk dan keluar Gaza melalui serangkaian kontrol yang ketat.
BACA JUGA:Dito Ariotedjo Malah Main HP Saat Diminta Mundur, Netizen: Gak Didengar Kali!
Pada hari Sabtu, media Hammas menyebarkan rekaman yang menunjukkan para pejuang berjalan melewati kantor-kantor yang ditinggalkan dan berlari melewati tembok beton tinggi di lokasi tersebut.
“Mereka sudah merencanakan hal ini sejak lama,” kata Eyal Hulata yang merupakan mantan Penasihat Keamanan Nasional Israel seperti dlansir reuters.
“Jelas ini adalah serangan yang sangat terkoordinasi dan sayangnya mereka mampu mengejutkan kami secara taktis dan menimbulkan kerusakan yang sangat parah," tambahnya.