JAKARTA, DISWAY.ID-- Kontingen tim Indonesia menutup Asian Games Hangzhou dengan raihan 7 emas, 11 perak, 18 perunggu dan berada di posisi ranking 13 klasemen akhir.
Hasil itu akan menjadi evaluasi bagi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo.
Secara torehan keping emas yang diberikan Tim Indonesia, hasil Hangzhou menjadi yang terbaik sejak Asian Games digelar di luar Indonesia sejak 41 tahun terakhir.
Pada Asian Games New Delhi 1982, Indonesia mendapat 4 keping emas, 4 perak, 7 perunggu.
Namun Menpora Dito tetap akan melakukan evaluasi dan duduk bersama dengan cabor olahraga yang turun di Asian Games 2022 Hangzhou.
“Setelah selesai nanti kita evaluasi total seluruh cabang olahraga di Asian Games dan akan kita analisis bagi yang meleset dari target. Kita harus duduk bersama dan mencari solusi apa yang terbaik,” ujar Menpora Dito dalam siaran resminya, Minggu 8 Oktober 2023.
Sementara itu Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari menjelaskan Tim Indonesia memiliki sejumlah catatan penting, baik torehan impresif yang ditunjukkan oleh para atlet hingga bahan evaluasi yang perlu segera diperbaiki menuju Olimpiade Paris.
“Kita mendapat banyak referensi dari Asian Games untuk bahan evaluasi menuju Paris. Pulang dari sini, kita harus duduk bersama dan mengevaluasi perbaikan-perbaikan yang perlu kita lakukan. Olimpiade Paris tinggal satu tahun lagi dan kualifikasi sudah berjalan, kita harus mengoptimalkannya,” jelas Okto, sapaan karib Raja Sapta.
Di sisi lain, Chef de Mission Tim Indonesia untuk Asian Games 2022 Basuki Hadimuljono berterima kasih atas kepercayaan NOC Indonesia dan Kemenpora untuk menjadi pemimpin kontingen.
BACA JUGA:Klasemen Sementara Perolehan Medali Asian Games 2023, Malaysia Pepet Indonesia di Jumat Pagi
Basuki menilai Asian Games menjadi pengalaman berharga baginya untuk berinteraksi para atlet.
“Saya mohon maaf jika dalam menjalankan tugas, jika ada yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Tapi tujuan utama kami adalah melayani atlet,” ungkap Basuki.
“Terkait evaluasi, olahraga tentu ada tolak ukurnya. Di Incheon kita di ranking 17, dan di sini 13. Evaluasinya kita perlu di cabor, pemerintah yang bertanggung jawab harus ditingkatkan. Pertama sarana dan program. Setau saya, anggaran tidak jadi soal,” jelasnya.