Senada dengan hal itu, Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN Andi Yusuf mengatakan, dengan memanfaatkan platform pertukaran informasi, diharapkan dapat mempercepat pertukaran informasi ancaman siber kepada mitra kerja BSSN.
Hal ini bertujuan agar ketika terjadi potensi ancaman siber dapat segera dilakukan upaya respon cepat untuk melakukan p enanggulangan d an pemulihan aset terdampak.
“Pemanfaatan platform pertukaran informasi ancaman siber pada KTT AIS Forum 2023 akan efektif jika terdapat peran dari mitra kerja untuk bersama melakukan sharing informasi ketika ada ancaman siber secara dua arah, serta menganalisisnya secara kolaboratif sehingga dapat digunakan sebagai upaya pencegahan dari potensi insiden siber,” jelasnya.
BACA JUGA:Tangani Dugaan Serangan Siber, BSI dan BSSN Perkuat Sinergi
BACA JUGA:Bjorka 'Menggila', BSSN Mengendus Dalang Dugaan Kebocoran PeduliLindungi, Ada Bukti Kuat?
Seperti diketahui, sejak tanggal 10 Oktober 2023 hingga hari ini Indonesia menggelar Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Is land States (KTT AIS) hingga 11 Oktober 2023 di Bali.
Sebanyak 33 negara pulau dan kepulauan, serta sejumlah organisasi internasional, terkonfirmasi hadir mengikuti kegiatan tersebut.
Forum tersebut akan berfokus kepada tiga aspek penting, yaitu pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan.
Tahun ini, AIS Forum 2023 mengusung tema "Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future".