BACA JUGA:Kemlu Siapkan Evakuasi WNI di Palestina, KBRI di Wilayah Perbatasan Israel Siap Berikan Bantuan
Atas tindakan Mia, Playboy menegaskan bahwa majalah itu menghargai mendukung kebebasan berekspresi dan debat politik yang konstruktif.
Namun, ada kebijakan yang sangat ketat dalam hal ujaran kebencian.
Playboy berharap Mia Khalifa dapat memahami bahwa kata-kata dan tindakannya memiliki konsekuensi.
Sebelumnya, Mia Khalifa telah berbagi pendapatnya mengenai konflik Israel dan Palestina melalui berbagai tweet di laman pribadinya.
BACA JUGA:PMI Upayakan Evakuasi 15 WNI yang Terjebak di Jalur Gaza Palestina
Adapun cuitan Mia di akun X/Twitter adalah menyatakan agar seluruh dunia menaruh simpati soal penderitaan rakyat Palestina.
If you can look at the situation in Palestine and not be on the side of Palestinians, then you are on the wrong side of apartheid and history will show that in time
— Mia K. (@miakhalifa) October 7, 2023
"Jika Anda bisa melihat situasi di Palestina dan tidak mendukung Palestina, maka Anda berada di pihak yang salah dalam apartheid ini, dan sejarah nantinya akan membuktikan hal itu," tulis Mia di X.
Dalam foto lain, Mia dengan bercanda mengimbau militan Hamas untuk merekam video secara horizontal dengan ponsel mereka.
Pemutusan kontrak ini berarti kerja sama antara Mia Khalifa dan Playboy hanya berlangsung selama lebih dari satu tahun.
Kemitraan mereka dimulai pada bulan Februari 2022 untuk keperluan foto komersial dengan busana sensual.