Inilah Kesaksian Sandera Hamas yang Sempat Ditolak Israel

Rabu 25-10-2023,16:10 WIB
Reporter : Lebrina Uneputty
Editor : Lebrina Uneputty

Lifshitz bercerita bahwa Hamas membawanya dengan sepeda motor keluar dari desanya, setelah merusak pagar yang dibangun Israel.

Lifshitz bersaksi bahwa ia dipukuli oleh anggota Hamas saat dia dibawa ke Gaza pada 7 Oktober. 

BACA JUGA:Israel Tolak 2 Sandera yang Dibebaskan Hamas

Namun, kemudian ia diperlakukan dengan baik selama 2 minggu disandera di wilayah kantong Palestina.

"Saya telah melewati masa-masa sulit, kami tidak berpikir atau tahu bahwa kami akan mengalami situasi ini," katanya kepada wartawan, sambil duduk di kursi roda di luar rumah sakit Tel Aviv tempat dia dibawa setelah dibebaskan.

"Ketika saya berada di atas sepeda, kepala saya berada di satu sisi dan seluruh tubuh saya di sisi yang lain."

"Para pemuda itu memukul saya di tengah jalan. Mereka tidak mematahkan tulang rusuk saya tetapi terasa sakit dan saya kesulitan bernapas," akunya.

Setibanya di Gaza, bersama sandera lainnya, ia kemudian dibawa melalui lorong bawah tanah yang sangat panjang, yang dia gambarkan seperti sarang laba-laba.

Lorong itu lembab dan memiliki ruang-ruang besar. Kemudian sejumlah sandera dikumpulkan. 

Setelah itu, dokter datang merawat para sandera yang sakit, termasuk memberikan obat.  Obatnya tidak berbeda dengan yang dikonsumsi di rumah mereka di Israel.  Mereka yang terluka secara rutin diobati.

Para sandera juga makan makanan yang sama dengan anggota Hamas, yaitu roti, keju, dan mentimun.

Dia mengatakan, militer Israel tidak menanggapi ancaman Hamas dengan cukup serius, dan bahwa pagar keamanan mahal yang dimaksudkan untuk mencegah masuknya militan "tidak membantu sama sekali".

Adapun kedua wanita tersebut dan suami mereka diculik dari rumah mereka di kibbutz Nir Oz dekat perbatasan Gaza selama serangan Hamas ke komunitas Israel selatan pada tanggal 7 Oktober. 

Suami mereka, yang berusia 83 dan 84 tahun, tidak dibebaskan. Lifshitz dibebaskan bersama Nurit Cooper (79).

Hamas mengatakan kedua sandera perempuan Israel ini berada dalam kondisi sehat

Dalam pernyataan di Telegram, Juru Bicara Sayap Militer Abu Ubaida, menjelaskan bahwa Hamas memutuskan membebaskan kedua lansia ini karena "alasan kemanusiaan dan kesehatan yang buruk."

Kategori :