"Namun saya berharap agar setiap perbedaan pendapat sebaiknya bisa disampaikan dengan penuh adab, jauh dari caci maki dan ujaran fitnah yang tak berdasar," terang Luhut.
Jokowi Dahulu Diremehkan
Kebersamaan Jokowi dan Prabowo saat meresmikan 2 Rumah Sakit TNI yaitu RS Tk. III Brawijaya dan RSAL dr. Soekantyo Jahja di Surabaya.--@prabowo
Luhut menggarisbawahi sosok pasangan Prabowo dan Gibran bisa saling melengkapi.
Prabowo punya pengalaman yang bagus untuk Gibran, dan Gibran punya terobosan dan inovasi sebagai generasi muda.
"Negeri kita yang kaya bukan hanya dari sumber daya alam tetapi juga potensi besar generasinya, membutuhkan sinergi antara kebijaksanaan dari pengalaman dan inovasi generasi muda," kata Luhut.
Luhut mengingat bagaimana dahulu Jokowi diremehkan oleh banyak pihak. Namun ternyata menjelma menjadi sosok yang diperhitungkan.
"Masih terekam dalam ingatan saya bagaimana dahulu Pak Jokowi memasuki percaturan politik Indonesia," bukanya.
"Diremehkan berbagai pihak ketika maju sebagai kontestan, namun menjelma menjadi salah satu tokoh yang sangat diperhitungkan," katanya.
Kepemimpinan Jokowi selama dua periode, kata Luhut, bukan hal yang sederhana.
Luhut bahkan menilai sosok Jokowi saat ini memang sulit tergantikan di Indonesia.
"Memenangkan dua kali pemilihan presiden di Indonesia tidaklah sederhana, apalagi masih memiliki 80 persen lebih 'Approval rate' di setahun terakhir masa jabatannya," lanjut Luhut.
"Hal ini menjadi bukti betapa rakyat sangat mendukung berbagai program yang dikerjakannya serta melihat beliau sebagai pemimpin yang tak tergantikan di Indonesia," tukas Luhut.