BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Vaksinasi dan Langkah Lain Untuk Mencegah Penyebaran Virus Monkeypox
BACA JUGA:Coba Kenali Jenis Asuransi Perjalanan Serta Manfaatnya
Bicarakan dengan dokter Anda tentang efek samping statin, antibiotik, dan obat tekanan darah pada khususnya.
2. Genetika
Beberapa penyakit autoimun diturunkan dalam keluarga, jadi Anda berisiko lebih tinggi jika keluarga Anda memiliki riwayat penyakit tersebut.
Orang yang memiliki gen tertentu juga lebih mungkin mengalami kelainan autoimun. Meskipun gen memang berperan, namun hal tersebut tidak cukup untuk menyebabkan penyakit autoimun dengan sendirinya.
3. Infeksi
Mikroorganisme seperti virus dan bakteri dapat memicu perubahan yang membuat sistem kekebalan Anda menyerang dirinya sendiri.
BACA JUGA:Kenali 15 Gejala Cacar Monyet yang Ditemukan di Indonesia, Penderita Mayoritas Laki-laki
BACA JUGA:Waspada! Paparan Cacar Monyet Sudah Meluas ke Luar Jakarta, Kemenkes: Kami Butuh Keterbukaan
Hal ini mungkin lebih mungkin terjadi jika Anda secara genetik rentan terhadap penyakit sistem kekebalan.
Faktor risiko tertentu meningkatkan peluang terkena kelainan autoimun.
Beberapa yang umum meliputi:
- Merokok
- Paparan racun, seperti polusi udara atau bahan kimia berbahaya
- Jenis kelamin perempuan, atau ditetapkan sebagai perempuan saat lahir (78% penderita penyakit autoimun adalah perempuan)
- Kegemukan
BACA JUGA:Ini Cara Terbaik untuk Menghilangkan Mulut Kering di Malam Hari
BACA JUGA:BPOM Setuju Uji Klinik Vaksin Valenina Penderita Radang Paru-Paru
Pengobatan Penyakit Autoimun