JAKARTA, DISWAY.ID- Polisi Rusia mengambil alih bandara Makhachkala setelah massa warga Pro Palestina dan anti-Israel menyerbu bandara dan sweeping Yahudi Israel di sebuah sebuah pesawat yang mendarat.
Massa mayoritas penduduk muslim di Dagestan menyerbu bandara setelah muncul laporan bahwa ada penerbangan dari Tel Aviv yang tiba di kota tersebut.
Sekitar 60 orang ditangkap setelah ratusan massa menyerbu bandara tersebut ketika sebuah pesawat dari Israel tiba, kata kementerian dalam negeri, lapor Reuters.
Para pengunjuk rasa menyerbu bandara Makhachkala pada Minggu, 29 Oktober 2023. Mereka adalah massa pro-Palestina yang menolak kedatangan warga Israel dengan penerbangan pesawat dari Tel Aviv ke Dagestan, Rusia. -Ramazan Rashidov/TASS-
Dua puluh orang terluka di bandara sebelum petugas keamanan meredam kerusuhan di bandara, kata pihak berwenang setempat.
Sedangkan para penumpang di pesawat selamat, kata pasukan keamanan kepada Reuters.
Pemerintah setempat di Dagestan sebelumnya mengatakan bahwa mereka memperkuat langkah-langkah keamanan di seluruh republik, yang merupakan rumah bagi sekitar tiga juta orang.
Polisi Rusia menangkap 60 orang pada hari Senin setelah kerumunan besar menyerbu bandara utama di wilayah Dagestan untuk memprotes kedatangan sebuah pesawat dari Israel.
Kerusuhan anti-Israel pecah di Bandara Internasional Makhachkala pada Minggu malam, setelah kedatangan sebuah pesawat dari Tel Aviv, lapor kantor berita Rusia.
BACA JUGA:Warga Israel Demo-Ragukan Benjamin Netanyahu Cs Bisa Bikin Hamas Hancur Lebur: Lama Sekali!
BACA JUGA:Kejahatan Perang Israel Makin 'Gila' 59 Staf PBB dan 34 Jurnalis Terbunuh
Para massa membanjiri bandara dan menerobos landasan pacu serta mengibarkan bendera Palestina sambil meneriakkan slogan-slogan antisemit dan mencari penumpang dari pesawat, menurut laporan berita dan video yang dibagikan di media sosial.
Dagestan yang merupakan negara republik Rusia memiliki penduduk mayoritas beragama Islam.