Kementerian Dalam Negeri Rusia pada Senin mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi 150 orang yang terlibat dalam kerusuhan tersebut dan 60 di antaranya telah ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Lebih dari 20 orang terluka dalam kehebohan tersebut, termasuk sembilan petugas polisi, menurut pihak berwenang dan kantor berita setempat .
Operasional di bandara dihentikan sementara karena protes dan puluhan penerbangan dibatalkan pada hari Minggu.
BACA JUGA:Massa Pro Palestina Menyerbu Bandara Dagestan, Sweeping Cari Penumpang Yahudi dari Israel
Sergei Melikov, kepala Dagestan, mengatakan operasi normal akan dilanjutkan dalam dua hingga tiga hari.
Pada hari Senin, Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan bandara tersebut sepenuhnya berada di bawah kendali lembaga penegak hukum dan pemerintah wilayah tersebut mengatakan langkah-langkah keamanan akan diperkuat di seluruh kota dan kota.
Melikov menyebut kerusuhan tersebut sebagai pelanggaran hukum yang berat.
“ Semua warga Dagestan berempati terhadap penderitaan para korban tindakan orang-orang dan politisi yang tidak benar dan berdoa untuk perdamaian di Palestina,” katanya melalui aplikasi pesan Telegram.
“ Tetapi apa yang terjadi di bandara kami sangat keterlaluan dan harus dikaji secara tepat oleh lembaga penegak hukum,”lanjut Melikov.
BACA JUGA:Putus Asa Akibat Pengepungan dan Pengeboman Israel, Ribuan Warga Palestina Serbu Gudang PBB
Melikov juga secara palsu mengklaim Kyiv berusaha mengacaukan kawasan dengan menghasut kerusuhan, menunjuk pada saluran Telegram yang menyerukan kekerasan dan menyatakan bahwa wilayah tersebut dikendalikan dari Ukraina.
Mengomentari penyerbuan bandara, Israel dalam sebuah pernyataan mendesak pihak berwenang Rusia untuk melindungi warga Israel dan Yahudi di yurisdiksi mereka.
“ Negara Israel memandang serius upaya untuk menyakiti warga Israel dan Yahudi di mana pun,” kata Kementerian Luar Negeri di Yerusalem.
Israel mengharapkan otoritas penegak hukum Rusia untuk melindungi semua warga negara Israel dan orang Yahudi.