Kemudian, pada 2017, Mega ditunjuk sebagai Kepada Divisi Railway Operations yang bertanggung jawab mengelola seluruh aspek operasional perkeretaapian MRT Jakarta, termasuk manajemen stasiun dan sistem pembayaran (ticketing system).
Kariernya berlanjut sebagai Kepala Divisi Railway Maintenance dengan tugas utama mengelola sistem pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana MRT Jakarta hingga 2023.
Dengan dilakukannya pengangkatan tersebut, susunan pengurus perseroan menjadi sebagai berikut:
BACA JUGA:Proyek MRT Dilanjut sampai Belaraja Tangerang, Ini 14 Stasiun yang Bakal Dibangun
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama : Dodik Wijanarko
- Komisaris : Rukijo
- Komisaris : Bambang Kristiyono
- Komisaris : Jujun Endah Wahjuningrum
Direksi
- Direktur Utama : Tuhiyat
- Direktur Konstruksi : Weni Maulina
- Direktur Operasi dan Pemeliharaan : Mega Indahwati Natangsa Tarigan
- Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi : Roy Rahendra
- Direktur Pengembangan Usaha : Farchad H. Mahfud
BACA JUGA:Tabrak Tiang MRT, Pengendara Motor Tewas Seketika di Blok M
PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) berdiri pada tanggal 17 Juni 2008, berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas dengan mayoritas saham dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (struktur kepemilikan: Pemprov DKI Jakarta 99.98%, PD Pasar Jaya 0.02%) .
PT MRT Jakarta memiliki ruang lingkup kegiatan di antaranya untuk pengusahaan dan pembangunan prasarana dan sarana MRT, pengoperasian dan perawatan (operation and maintenance/O&M) prasarana dan sarana MRT, serta pengembangan dan pengelolaan properti/bisnis di stasiun dan kawasan sekitarnya, serta Depo dan kawasan sekitarnya.
Moda Raya Transportasi atau Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase l akhirnya diresmikan pengoperasionalannya oleh Presiden Joko Widodo, di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu 24 Maret 2019