JAKARTA, DISWAY.ID-- PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, terus mengembangkan rute domestik dan internasional.
Pasca dibukanya layanan penuh, Minggu 29 Oktober 2023, Bandara Kertajati langsung melayani penerbangan domestik dan internasional pasca pengalihan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ini.
Saat ini sudah ada 3 maskapai nasional yang melayani 7 rute domestik di Bandara Kertajati, yakni dari dan ke Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan dan Palembang.
BACA JUGA:Pengelola Bandara Kertajati Kembangkan Wisata Situ Cipanten di Majalengka
“Dengan infrastruktur dan fasilitas lengkap di Bandara Kertajati, maka peluang membuka rute-rute lainnya sangat terbuka lebar seperti misalnya ke Padang, Pekanbaru, Labuan Bajo dan kota-kota lainnya,” jelas President Director AP II Muhammad Awaluddin.
Diketahui, Bandara Kertajati merupakan terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Bandara Kertajati sendiri dimiliki oleh Pemprov Jawa Barat melalui PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan dikelola oleh PT Angkasa Pura II.
Bandara Kertajati memiliki luas lahan sebesar 1.800 hektar, dengan luas terminal penumpang 121.000 meter persegi dan terminal kargo 90.000 meter persegi, serta panjang runway 3.000 meter x 60 meter
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat dibukanya layanan penuh Bandara Kertajati, melepas dua penerbangan perdana yaitu maskapai AirAsia rute Kertajati-Denpasar keberangkatan pukul 08.15 WIB dan penerbangan maskapai Super Air Jet rute Kertajati-Medan keberangkatan pukul 08.30 WIB.
BACA JUGA:Bandara IKN Beroperasi Penuh Desember 2024, Jokowi: Dibangun Khusus Untuk Dukung IKN
Menhub menuturkan Bandara Kertajati memiliki infrastruktur yang cukup untuk melayani lebih beragam lagi penerbangan di Jawa Barat serta meningkatkan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Kita butuh runway yang lebih panjang dari Bandara Husein, supaya pesawat besar seperti Boeing 777 bisa mendarat sehingga penerbangan dari luar negeri baik dari Asia, Eropa, dan negara lainnya, bisa langsung mendarat di Jawa Barat. Maka itu penerbangan kita pindah ke Bandara Kertajati," ujar Menhub.
Muhammad Awaluddin kembali mengatakan, pertumbuhan lalu lintas penerbangan di Jawa Barat melalui Bandara Kertajati sangat dimungkinkan.
“Bandara Husein Sastranegara memiliki runway berukuran sekitar 2.200 x 45 meter di mana ini tidak bisa melayani penerbangan pesawat berbadan lebar (wide body) seperti Boeing 777 sehingga sulit untuk mengembangkan rute internasional jarak jauh atau long haul flight, ataupun optimalisasi destinasi rute domestik yang membutuhkan wide body.”
BACA JUGA:Jadi Calon Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto Nyatakan Loyal ke Presiden