JAKARTA, DISWAY.ID-- Sejumlah titik di DKI Jakarta pada hujan sepanjang hari kemarin mengalami banjir.
Sodetan Ciliwung yang digadang-gadangkan mampu mengatasi titik banjir sebelumnya, rupanya tidak efektif. Sejumlah titik tersebut tetap banjir.
Disebut proyek Sodetan tak efektif, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bereaksi.
BACA JUGA:6 Upaya Pemprov DKI Jakarta Antisipasi Banjir di Musim Hujan
Heru menyebutkan, demikian terjadi lantaran masih menunggu bendungan air dan perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Jadi kemarin SOP-nya mau diperbaiki, jadi kalau bisa begitu mengalir ke Kali Ciliwung itu masuk dulu ke sodetan. Kalau selama ini kan tunggu posisi tertentu baru dia ngalir, jadi Bali Cisadane dan Dinas SDA (Sumber Daya Air) lagi merembukan,” jelas Heru Budi, di Jakarta, Selasa 7 November 2023.
Oleh karena itu, Heru Budi mengingatkan agar aliran Sodetan langsung dibuka dan dibagi dua saat hujan tanpa perlu menunggu ketinggian air sungai sampai ke level tertentu.
“Kemarin saya minta udah langsung kebagi dua aja, sehingga di Bidara Cina tidak seperti kemarin,” tandasnya.
Diketahui, saat hujan kemarin, tepat pada Sabtu 4 November 2023, sejumlah titik di DKI Jakarta banjir.
BACA JUGA:Ambyar! Keponakan PM Israel Benjamin Netanyahu Tewas Kena Roket Al Qassam
Seperti di Jalan Kebon Pala 2, RT 13/ RW 4, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Pemukiman padat penduduk ini terendam banjir selama 12 jam lebih. Malahan, tingginya volume air bukan disebabkan hujan deras, tetapi karena banjir kiriman.
"Kan sodetan katanya sudah jadi, buktinya banjir lagi," ucap warga, Sanusi.
Proyek Sodetan Ciliwung semenjak diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 31 Juli 2023, diklaim dapat menuntaskan 62 persen banjir di DKI Jakarta.
Mega proyek sodetan berbentuk terowongan dengan panjang mencapai 1.268 meter itu, disebut dapat mengalirkan air dengan volume 60 meter kubik per detik.