JAKARTA, DISWAY.ID - TNI AU belum pastikan penyebab jatuhnya dua pesawat tempur jenis Tucano.
Kadispenau, Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati mengungkap dugaan berbeda terkait penyebabnya.
Kedua pesawat diduga tidak tabrakan meski santer dikabarkan keduanya tabrakan di udara.
Demikian diketahui, emergency locator transmitter (ELT) alias pemancar sinyal darurat keduanya menyala tidak pada waktu bersamaan.
Disebutnya, pada rekaman awal penerbangan yang berhasil dilihat juga tidak ditemukan tanda kegaduhan sebelum pesawat jatuh.
"Kalau dua ELT-nya tidak menyala dalam waktu bersamaan, itu kemungkinan tidak tabrakan. Kalau ada tabrakan mesti ada ribut di udara karena masih ada waktu untuk menghantam bawah," katanya kepada awak media, ditulis Sabtu 18 November 2023.
Dibeberkannya, pihaknya masih melakukan penyelidikan jatuhnya kedua pesawat .
"Tapi saya belum bisa beri kesimpulan," bebernya.
BACA JUGA:Satgas P3GN Polri Tangkap 7.566 Tersangka Kasus Narkoba
Diketahui, TNI AU Pastikan Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan Masih Layak Terbang: Umurnya 9 Tahun
Agung memastikan kondisi dua pesawat tempur yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis, 16 November 2023 dalam kondisi yang baik dan layak terbang.
"Semua pesawat kondisinya baik, bagus. Krunya juga bagus, sehat semua, tidak ada masalah," ucapnya.
Lebih lanjut, Agung menjelaskan jika pesawat EMB-314 Super Tucano itu buatan Brasil yang dibeli Indonesia pada 2012.
"Umurnya muda, masih baru, sembilan tahun umurnya, maintenance nya bagus, dan tidak terlalu susah dirawat. Jadi tidak ada masalah mengenai kelayakan pesawat dan kesiapan pesawatnya," jelasnya.