JAKARTA, DISWAY.ID - Aktor sekaligus presenter Raffi Ahmad menilai anak muda zaman sekarang apatis dengan partai politik.
Hal itu disampaikan Raffi saat menjadi panelis di acara debat bertajuk "Menuju Pemilu" dengan tema Cawapres "Mencuri Hati" Kawula Muda d i salah satu stasiun tv.
Acara tersebut dihadiri oleh cawapres nomor 1, Cak Imin dan Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
BACA JUGA:Bupati Paser dari PKB Viral karena Bagi-bagi Mobil Xpander ke Kades
BACA JUGA:Warga Depok Berobat Bisa Gunakan KTP, Wakil Wali Kota Depok: BPJS Kami Talangi
Dalam acara tersebut, Raffi kemudian bertanya bagaimana cara kedua cawapres tersebut membuat anak-anak muda bisa ikut berpolitik melalui gagasan mereka.
Menjawab pertanyaan tersebut, Cak Imin mengatakan apabila ingin membuat anak muda tertarik masuk dunia politik, maka capres dan cawapres harus berani tampil dan evaluasi diri serta menunjukkan gagasan dan ide yang dimilikinya.
"Misalnya saya mas Anies punya acara namanya desak Anies, semua kalangan boleh datang, memaki, memprotes keadaan. saya juga punya acata namamya sleper imin, yang macem macem gue sleper," kata Imin di salah satu stasiun televisi, dikutip, Kamis 7 Desember 2023.
BACA JUGA:Hasil Pertandingan Liga Inggris: MU Tundukan Chelsea, Aston Villa Buat Man City Merana
BACA JUGA:Kanal Ben Gurion Disebut Jadi Alasan Israel Gempur Gaza, Patahkan Monopoli Mesir di Terusan Suez
Selain itu, kata Cak Imin, para Capres dan Cawapres juga harus memanfaatkan sosial media untuk memberikan ide dan gagasan yang dimilikinya.
Cak Imin mengatakan hal itu juga diperlukan kerja sama dengan pemerintah.
"Nah itu sebagai satu membuka kita dan yang paling penting memgisi semua dunia sosial
media dengan gagasan ide. kalo itu yang kita lakukan termasuk pemerintah yang berkewajiban melalukan sosialisasi gagasan, KPU juga lewat sosial media menarik, cerdas dan santun santai, kira kira kira semua anak muda tertarik di poltik," ujarnya.
"Itu tidak bisa disalahkan anak muda saja, salahnya ada di politisi juga ada di pemerintah juga keselahaan ada di televisi juga yang suka menampilkan yang negatif mulu dibandingkan yang positif," sambungnya.