"Mas Gibran tetap hormat kepada para seniornya. Bahkan dalam beberapa momen Mas Gibran tak segan memuji dua cawapres lainnya. Ketika bersalaman pun setelah closing statement, dia hampir mencium tangan Cak Imin dan Prof Mahfud," ucapnya.
Gibran mengajukan beberapa pertanyaan tajam, namun ia juga menunjukkan rasa hormat kepada kedua lawannya dan tetap bersikap sopan. Mereka memang punya pengalaman politik lebih banyak di Indonesia.
Sikap respek Gibran juga terlihat saat ia mencium tangan Megawati saat menggambar nomor calon presiden dan wakil presiden di Gedung KPU RI. Saat itu juga, Megawati tiba di lokasi.
Calon presiden, Prabowo Subianto, sedang duduk di sebelah Gibran ketika dia tiba-tiba berdiri. Ia menghampiri kursi Megawati dan menjabat tangannya lalu menciumnya sekilas.
Hal serupa juga dilakukan adik Gibran, Kaesang Pangarep, Ketua Umum PSI. Ia tergerak untuk mencium tangan Megawati.
Gibran Rakabuming memaparkan penjelasan peristiwa tersebut saat mencium tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Gibran mengatakan, ini adalah cara untuk menghormati Megawati. Dia mengatakan tidak ada alasan lain atas perilaku tersebut.
"Salim saja untuk menghormati beliau," kata Gibran di Kantor KPU RI, Jakarta pada Selasa, 14 November 2023.
Sikap respek Gibran yang mendarah daging terlihat dari sikap Gibran Rakabuming Raka yang menunjukkan rasa hormat dan bermartabat terhadap tokoh politik terkemuka seperti Megawati Soekarnoputri dan lawan-lawannya saat berdebat.
Upaya Gibran untuk menunjukkan rasa syukur atas pengalaman dan kontribusi para politisi senior di dunia politik Indonesia misalnya, melalui ucapan selamat ulang tahun kepada PDIP dan gestur ciuman tangan kepada Megawati.
Hal ini menunjukkan bahwa Gibran menekankan rasa saling menghormati dan hubungan yang sehat antar pemain politik di samping persaingan dalam kancah politik.
Pandangan Gibran mungkin mendukung prinsip-prinsip demokrasi, mendorong diskusi yang bermanfaat, dan membantu pengembangan iklim politik yang lebih stabil dan maju di Indonesia.