"Hingga saat ini, Lisa adalah satu-satunya atlet putri yang memiliki tiga medali di Olimpiade. Apa yang dia lakukan semoga menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda kita untuk mencapai prestasi tertinggi di kancah dunia," tuturnya.
Sementara itu, Ida, ibunda Lisa Rumbewas yang juga sosok berpengaruh bagi lifter perintis angkat besi di Papua, mengatakan putrinya memiliki riwayat penyakit epilepsi. Bahkan epilepsinya sempat kambuh pada 6 Januari.
BACA JUGA:Bikin Bangga! Borong 6 Medali Emas, 2 Atlet Angkat Besi Indonesia Disambut Langsung KONI Pusat
"Kebetulan saat itu obatnya habis, ketika kambuh di malam hari dia di kamar. Ia terjatuh, tak sadar, dan keningnya sudah berdarah," kata Ida.
"Kami bawa ke Rumah Sakit Provita. Tiga hari dirawat di sana, kami dirujuk ke RSUD Jayapura di Senin siang, hingga anak kami menghembuskan napas terakhirnya dini hari tadi," tuturnya.
Berdasarkan kesaksiannya, Ida menyebut Lisa sempat mengalami kejang yang cukup parah. Tim dokter juga berupaya memberikan obat anti-kejang dan beberapa obat lainnya.
"Ketika di rumah sakit katanya juga ada infeksi paru-paru dan kadar albumin juga sempat turun," terang Ida.
Saat ini, jenazah Lisa Rumbewas masih disemayamkan pihak keluarga. Untuk lokasi pemakaman, pihak keluarga masih berupaya mencari tempat peristirahatan terakhir untuk lifter putri terbaik Indonesia.
Rencananya, legenda atlet angkat besi itu akan dikebumikan di Jayapura, Senin 15 Januari 2024 besok.