Seorang wanita merupakan pembawa sifat, di mana ia memiliki satu kromosom X yang membawa sifat buta warna.
Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak memiliki kelainan buta warna seperti perempuan normal biasanya.
Hanya saja, perempuan dengan pembawa sifat, memiliki peluang menurunkan faktor buta warna bagi anak-anaknya nanti.
Jika pada kedua kromosom X memiliki faktor buta warna, maka perempuan itu akan menjadi seorang buta warna.
Saraf-saraf sel di retina mata kita terbangun dari sel batang dan sel kerucut.
Sel batang merupakan sel yang sensitif terhadap warna hitam & putih.
Sedangkan sel kerucut adalah sel yang sensitif terhadap warna lainnya.
Buta warna adalah kondisi saat saraf reseptor cahaya di retina berubah, utamanya pada sel kerucut.
BACA JUGA:Catat! 10 Jurusan Kuliah dengan Peluang Kerja Tinggi, Masa Depan Dijamin Cerah!
Alat Tes Buta Warna
Tes bagi orang dengan buta warna dikenal dengan nama Tes Ishihara.
Pengujian dengan tes ini memakai lingkaran-lingkaran berwarna yang memiliki tulisan tertentu.
Tulisan itu cuma bisa dilihat/tidak dapat dilihat oleh orang dengan buta warna.
Tes ini awalnya diperkenalkan pada tahun 1917 di Jepang.
Tes ini diciptakan seorang dokter militer yang juga profesor di University of Tokyo, yaitu dr. Shinobu Ishihara dengan bantuan temannya yang merupakan dokter penderita buta warna parsial.
Hingga saat ini, tes tersebut masih terus dipakai oleh seluruh dunia.