Memurut Hensat, cara Gibran mempermalukan lawan debatnya dinilai berlebihan dan tidak disukai banyak orang.
“Tentang kesopanan Mas Gibran kemarin kebablasan. Gayanya dia yang ingin mempermalukan Cak Imin dan Pak Mahfud seperti mencari-cari jawaban Pak Mahfud dan menyinggung Cak Imin yang baca catatan walau itu diperbolehkan. Tentu itu tidak disukai oleh banyak orang dan mungkin juga tidak disukai oleh Gen-Z," imbuhnya.
Hensat yakin dengan melihat performa Muhaimin dan Mahfud pada debat semalam maka dapat membantu menaikan elektabilitas pasangan masing-masing.
BACA JUGA:Kisah Pasien Gagal Ginjal Berhasil Transplantasi, Ibu Kandung jadi Penderma
BACA JUGA:Terbongkar! Mahasiswi Depok yang Dibunuh Pacar Masih Sadar saat Diperkosa, Ini Buktinya
Namun lain halnya dengan Gibran yang bukan tidak mungkin justru menggerus elektabilitas mereka.
“Jadi Prof Mahfud dan Cak Imin benar-benar membantu capresnya dalam meningkatkan elektabilitas, dan bila Prabowo-Gibran terus tampil seperti ini bukan tidak mungkin elektabilitasnya akan kembali turun jadi mereka harus berhati-hati," pungkasnya.