Nadiem menuturkan bahwa dengan semangat Merdeka Belajar, Kemendikbudristek terus menguatkan kolaborasi dan gotong royong dengan pemerintah daerah dan satuan pendidikan.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah Jawa Tengah dan Kota Magelang atas kerja samanya yang berjalan dengan baik dalam penyaluran bantuan PIP dan implementasi terobosan Merdeka Belajar.
“Semangat tersebut kami lakukan agar penyaluran bantuan PIP semakin terjamin dalam hal ketepatan sasaran, waktu, jumlah, dan pemanfaatannya,” tuturnya.
Selanjutnya, Nadiem menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kualitas pelaksanaan program PIP sebagai bagian dari upaya pemerataan hak dan kualitas pendidikan, sehingga semua anak Indonesia dapat merasakan manfaat dari program tersebut.
Terkait ketepatan sasaran bantuan PIP, Kepala Puslapdik, Abdul Kahar, mengatakan bahwa sasaran penerima PIP adalah bersumber dari tiga data, yaitu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang telah terverifikasi oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Data DTKS tersebut selanjutnya dipadankan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk mengecek keberadaaan pelajar tersebut di sekolah.
Selain itu, sejak tahun 2023 Puslapdik juga telah melakukan pemadanan terhadap Data Pensasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang didapat dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Dengan data P3KE diharapkan ketepatan sasaran bantuan PIP menjadi jauh lebih baik karena pada dasarnya data hasil dari BKKBN tersebut basisnya adalah keluarga,” ujar Kahar.
Ada 1.000 pelajar yang terdiri dari 400 pelajar SD, 300 pelajar SMP, 150 pelajar SMK, dan 150 pelajar SMA.
Salah satu penerima PIP jenjang SMK, Neisya Cantika Putri, mendapat kesempatan berdialog dengan Jokowi. Ia mengatakan bahwa bantuan PIP telah ia terima sejak dari SD.
“Manfaat bantuan PIP ini sangat saya rasakan terutama untuk memenuhi kebutuhan sekolah, seperti buku, sepatu, tas, dan lainnya. Dan juga, menurut saya PIP ini telah banyak membantu anak-anak Indonesia yang kurang mampu, serta menjadi motivasi bagi kami sebagai pelajar untuk sekolah hingga jenjang yang lebih tinggi lagi,” kata Neisya, siswi kelas XII SMK Citra Medika.
Manfaat bantuan PIP turut dirasakan oleh Benedictus Fergie Eleazar Andika Putra, tahun ini menjadi kali kedua baginya menerima PIP.
Menurut Fergie, PIP memenuhi kebutuhan dan kegiatan sekolah.
“Di sekolah saya sangat suka mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena dengan hal tersebut saya mampu membuat dan melantunkan puisi. Selain itu, saya juga aktif bermain gamelan di sekolah. Bantuan PIP memudahkan saya untuk memenuhi semua kegiatan tersebut,” seru Fergie, siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Magelang.
Senada dengan Neisya dan Fergie, penerima bantuan PIP jenjang SD, Nova Faris Setiawan mendapatkan bantuan PIP ini. "Dana bantuan ini akan saya gunakan untuk bersekolah dan mewujudkan cita-cita saya untuk menjadi seorang tentara di masa depan,” tutur Faris, siswa kelas V SD Negeri Kramat 5 Magelang.