JAKARTA, DISWAY.ID - Tidak hanya ibu, ayah sebaiknya juga ikut peduli terhadap pendidikan anaknya, termasuk mengantar ke sekolah.
Sebab, terbukti dalam penelitian, ayah yang rajin mengantarkan anaknya ke sekolah berdampak baik pada kecerdasan anak.
Dikutip dari Science Times, keterlibatan aktif orang tua sangat penting untuk perkembangan anak, meningkatkan keterampilan kognitif dan kinerja akademik.
Studi Keterlibatan Ayah dan Dampaknya terhadap Pendidikan Anak (PIECE) bertujuan untuk menyelidiki bagaimana partisipasi ayah memengaruhi pencapaian pendidikan anak-anak mereka selama sekolah dasar.
BACA JUGA:Parenting dalam Islam, Inilah Cara Mendidik Anak Menurut Imam Al Ghazali
Keterlibatan Ayah yang Aktif Meningkatkan Keberhasilan Akademik Anak
Menurut Helen Norman dari Universitas Leeds, meskipun ibu biasanya berperan sebagai pengasuh utama di banyak keluarga, keterlibatan aktif ayah secara signifikan meningkatkan kemungkinan anak mencapai nilai lebih tinggi di sekolah dasar.
Penelitian tersebut, berdasarkan data dari hampir 5.000 rumah tangga ibu-ayah di Inggris, diambil dari Millennium Cohort Study – sebuah studi kohort kelahiran longitudinal yang mengamati sekitar 19.000 anak yang lahir di Inggris antara tahun 2000 dan 2002.
Keterlibatan Ayah yang Aktif Meningkatkan Keberhasilan Akademik Anak
Menurut Helen Norman dari Universitas Leeds, meskipun ibu biasanya berperan sebagai pengasuh utama di banyak keluarga, keterlibatan aktif ayah secara signifikan meningkatkan kemungkinan anak mencapai nilai lebih tinggi di sekolah dasar.
Penelitian tersebut, berdasarkan data dari hampir 5.000 rumah tangga ibu-ayah di Inggris, diambil dari Millennium Cohort Study – sebuah studi kohort kelahiran longitudinal yang mengamati sekitar 19.000 anak yang lahir di Inggris antara tahun 2000 dan 2002.
Temuan ini mengungkapkan bahwa ayah yang rutin berinteraksi dengan anak mereka yang berusia tiga tahun berkontribusi terhadap peningkatan prestasi akademis pada usia lima tahun.
Demikian pula, keterlibatan ayah dalam kehidupan anak-anak mereka pada usia lima tahun juga dikaitkan dengan peningkatan nilai sekolah pada usia tujuh tahun.
Meskipun ibu terbukti mempunyai pengaruh terhadap prestasi pendidikan anak kecil, interaksi mereka mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap perilaku sosial dan dukungan emosional.
Sebaliknya, penelitian ini menunjukkan bahwa waktu menjadi ayah lebih erat kaitannya dengan keberhasilan pendidikan, hal ini mengisyaratkan gagasan bahwa ayah memberikan kontribusi unik, berinteraksi dengan anak-anak dengan cara yang berbeda.
Para peneliti menyoroti kemungkinan kuat bahwa masukan ayah dalam pembelajaran dan perkembangan anak mereka akan membawa manfaat khusus dan unik, seperti yang dikemukakan oleh penelitian sebelumnya.
Aspek penting dari penelitian ini adalah universalitas dampak positif interaksi ayah.
Terlepas dari ras, geografi, status sosial ekonomi, atau variabel lainnya, data menunjukkan bahwa ayah yang menghabiskan waktu bersama anak-anaknya memberikan manfaat.
Dorong Ayah Untuk Terlibat Dengan Anaknya
Data ini menggarisbawahi perlunya peningkatan dukungan dan dorongan bagi para ayah untuk terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka di sekolah dan pembelajaran di rumah.
Hal itu menciptakan keterlibatan mereka terkait dengan manfaat nyata dalam pencapaian awal anak di sekolah dasar.
Meskipun demikian, peran masyarakat tradisional seringkali menempatkan tanggung jawab utama pengasuhan anak pada ibu, sehingga mempengaruhi persepsi di sekolah dan masyarakat secara keseluruhan.
Meskipun demikian, peran masyarakat tradisional seringkali menempatkan tanggung jawab utama pengasuhan anak pada ibu, sehingga mempengaruhi persepsi di sekolah dan masyarakat secara keseluruhan.
Menyadari dampak signifikan ayah terhadap pembelajaran anak, penelitian ini menganjurkan untuk secara aktif mendukung partisipasi ayah daripada mengadopsi pendekatan netral gender.
Berbagai aktivitas seperti membaca, bercerita, bermain musik, menggambar, bermain mainan, atau aktivitas luar ruangan dianggap sebagai bentuk interaksi.
Berbagai aktivitas seperti membaca, bercerita, bermain musik, menggambar, bermain mainan, atau aktivitas luar ruangan dianggap sebagai bentuk interaksi.
Hambatan terkait pekerjaan memang ada, namun keterlibatan ayah, terutama di tahun-tahun awal, berkontribusi terhadap keterlibatan jangka panjang.
Studi ini menekankan pentingnya mengenali dampak unik ayah, tidak hanya sebagai isyarat namun sebagai sarana untuk meningkatkan kecerdasan anak-anak dan mengurangi beban pada ibu.