Kusworo juga menyinggung pentingnya pemberdayaan sumber daya manusia dan peralatan SAR yang dimiliki Basarnas. Menurutnya, kapabilitas SDM tidak hanya terbatas pada rescuer yang bekerja di lapangan.
Namun, aspek administrasi, peralatan dan sarana prasarana, serta koordinasi dengan Potensi SAR harus simetris dalam rangka mendukung penyelenggaraan operasi SAR. Selain itu, Kabasarnas juga menekankan safety first dan zero accident dalam setiap pelaksanaan operasi SAR.
“Kompetensi sumber daya, khususnya recuer dan peralatan yang digunakan dalam operasi SAR harus mengacu pada standart operating procedure yang ada. Keselamatan rescuer yang utama. Dengan demikian, kami semua berharap dalam setiap operasi SAR dapat terlaksana dengan terukur dan aman, zero accident,” tuturnya.
Kusworo juga kembali mengingatkan bahwa pekerjaan Basarnas identik dengan misi kemanusiaan. Tugas mulia dengan dimensi moral yang tinggi sehingga membutuhkan skill dan rasa kemanusiaan yang tinggi.
“Keteguhan hati, ketulusan dan keikhlasan menjadi dasar bagi kita semua dalam bekerja memberikan pelayanan SAR yang maksimal kepada masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya.