JAKARTA, DISWAY.ID - Saat pergi ke fasilitas kesehatan, sudah yakinkah Anda kalau orang yang memeriksa benar berprofesi sebagai dokter?
Jangan-jangan, bukan dokter, mengaku-ngaku dokter, atau status dokternya sedang bermasalah.
Fenomena ini disebut dengan istilah Dokteroid.
Kasus ini sedang dialami oleh sejumlah klub di PSSI.
Yaitu seseorang yang mengaku-ngaku sebagai dokter atau dokter gadungan.
Sejumlah kasus di Indonesia yang semakin meresahkan, membuat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) angkat bicara.
“Dokteroid atau dokter gadungan mengaku-ngaku dokter membuat masyarakat harus waspada saat menyambangi layanan kesehatan. Cek dulu tidak hanya melihat di situ ada dokter atau tenaga kesehatan atau tidak, tetapi cek lagi apakah itu benar dokter? Jangan-jangan bukan dokter atau mengaku dokter,” tegas Ketua Umum PB IDI DR dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT kepada wartawan secara virtual.
IDI memiliki 450 cabang di seluruh Indonesia dan selalu berkoordinasi dan dilibatkan pemda, dinkes layanan satu pintu.
Menurut dr. Adib, hal ini dalam satu upaya memberi rekomendasi organisasi profesi.
BACA JUGA:Waspada Fenomena Dokteroid, Dokter Gadungan yang Menipu Pasien
“Menjawab bahwa betul itu adalah dokter. Dokter sesuai kompetensinya
Apakah umum, atau sub spesialis, dan spesialis,” tegasnya.
Deteksi Ciri-Ciri Dokteroid
Anggota Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota PB IDI dr Gregorius Yoga Panji Asmara mengatakan masyarakat bisa melaporkan kepada PB IDI kalau mendapat pelayanan yang berbeda dari dokter tersebut.
Ada beberapa tanda-tanda yang dapat terdeteksi oleh masyarakat.