JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengunjungi Gaziantep pada Minggu lalu, lokasi yang dilanda gempa menjelang peringatan 1 tahun 'bencana abad ini' yang melanda 11 provinsi.
Erdogan mengatakan bahwa ia berjanji tidak akan 'beristirahat' sampai semua provinsi pulih sepenuhnya dari dampak bencana.
Dua hari sebelum Türkiye memperingati setahun pertama gempa bumi mematikan yang dijuluki 'bencana abad ini', Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengunjungi provinsi tenggara Gaziantep pada Minggu, 4 Februari 2024.
Erdoğan meresmikan kompleks rumah sakit besar-besaran di Gaziantep, sebelum menyerahkan unit rumah kepada para penyintas gempa bumi.
BACA JUGA:Rayakan Ulang Tahun ke-30, Suga BTS Berikan Donasi Rp 1,1 Miliar Untuk Korban Gempa Turki dan Suriah
Pemimpin Turki tersebut mengatakan dalam pidatonya pada upacara pembukaan rumah sakit bahwa mereka tidak akan beristirahat sampai kota-kota yang terkena gempa benar-benar pulih.
Mulai dari infrastruktur dan suprastruktur, hingga pembangunan kembali pusat kota dan desa.
Erdoğan menyatakan bahwa mereka dengan cepat memenuhi janji mereka untuk menyembuhkan luka di kota-kota tersebut sebelum peringatan bencana abad ini yang berdampak pada sekitar 14 juta orang.
Melansir dari laman Daily Sabah, lebih dari 53.000 orang tewas dalam dua gempa bumi pada 6 Februari 2023, dan lebih dari 3.900 di antaranya terjadi di Gaziantep.
BACA JUGA:Duta Besar Indonesia: 23 Lembaga Zakat Terlibat Penanganan Gempa Turki
Dalam minggu peringatan tersebut, sekitar 75.000 rumah akan diserahkan kepada para korban gempa di wilayah tersebut.
Di Gaziantep, pihak berwenang menyerahkan hampir 11.000 rumah dan 6.000 orang lagi akan ditampung di unit perumahan yang baru dibangun di provinsi tersebut.
Saat menyampaikan pidato pada upacara penyerahan melalui pesan video, Erdoğan mengatakan mereka akan mengatasi tantangan ini melalui persatuan.
"Türkiye bersatu untuk menyembuhkan luka akibat bencana abad ini,” sambil mengakui beberapa masalah yang ada dalam perjalanannya.
“Tidak ada negara, baik di Eropa, maupun Amerika Serikat, yang dapat mengatasi dampak bencana tersebut. Tapi Türkiye berhasil mengatasinya,” katanya, merujuk pada ketahanan masyarakat.