JAKARTA, DISWAY.ID - Sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia usai gelaran Pemilu 2024.
Menanggapi hal ini, Anggota Dewan Pakar tim nasional pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Bambang Widjojanto mempertanyakan sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menjamin petugas KPPS.
"Pertanyaannya apa jaminannya tahun ini tidak terjadi banyak orang meninggal. Alhamdulillah kemarin agak sedikit yang meninggal tapi ada yang meninggal," kata BW, Minggu, 18 Februari 2024.
BACA JUGA:Mengenal Penyakit Katastropik yang Habiskan Biaya, Kanker, Jantung, Stroke, dan Ginjal
BACA JUGA:4 Alkes Ini Mampu Deteksi Dini Penyakit Kanker, Tersedia di Puskesmas
Selanjutnya, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini juga mempertanyakan apakah KPU telah menetapkan Standar Operasional Prosedur untuk meminimalisir kejadian tersebut.
"Kalau itu enggak ada, itu namanya pembiaran, pembiaran itu kejahatan, bukan pelanggaran lagi, kalau pelanggaran Etik mah ketua KPU udah biasa. Ini kejahatan," imbuhnya.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima laporan 27 kasus kematian yang dialami petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024 pada 10-15 Februari 2024.
BACA JUGA:Quick Count
BACA JUGA:Hasil Liga Inggris: Chelsea Imbangi Manchester City 1-1 di Etihad, Erling Haaland Lagi Bapuk!
Mereka dinyatakan meninggal dunia pada sebelum, saat berlangsung, hingga sesudah hari pemungutan suara.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan sejumlah petugas KPPS itu meninggal karena penyakit jantung, hingga kecelakaan.
Nadia merinci kasus kematian KPPS paling banyak ditemukan di Jawa Tengah dengan tujuh kasus.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Hari Ini, Minggu 17 Februari 2024: Tak Ada Hujan
BACA JUGA:Hasil Atletico Madrid vs Las Palmas Skor 5-0: Marcos Llorente dan Angel Correa Cetak Brace