Lebih lanjut, Lukman justru memandang bahwa Nahdliyin senang dengan hasil Pemilu 2024. Oleh karena itu, kata Lukman mesti capres-cawapres yang diusung PKB tak memperoleh suara maksimal.
"Yang kita baca, (Nahdliyin) senang dengan Pemilu 2024. Bebas dia memilih siapa capresnya, bebas dia memilih siapa wapresnya, bebas dia memilih partainya kemana dia akan untuk legislatifnya," ujarnya,