JAKARTA, DISWAY.ID - Calon presiden pemenang suara Pemilu 2024, Prabowo Subianto yakin swasembada pangan akan berjalan pada tahun ketiga di masa jabatannya nanti.
Keyakinan tersebut disampaikan langsung olehnya saat menghadiri acara buka puasa bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, 21 Maret 2024.
"Dalam 3 tahun Insya Allah kita akan kembali swasembada dan setelah itu dalam 4 tahun 5 tahun kita akan menjadi lumbung padi dunia," ujar Prabowo Subianto dalam pidatonya.
Lebih lanjut, terkait keyakinannya tersebut, Prabowo mengaku, telah membicarakannya dengan sejumlah pakar.
BACA JUGA:Terbongkar Jumlah Hutang Rian Mahendra ke Dirut PO MTI, Devi Marissa Blak-blakan: Saya Baru Sadar
BACA JUGA:Devi Marissa Beberkan Kerugian Akibat Rian Mehendara Tembus Miliaran Rupiah
Tidak hanya itu, bahkan dia juga mendapatkan masukan dari seseorang yang telah dianggap menguasai isu pertanian olehnya, yaitu Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.
Diketahui, swasambada pangan sendiri merupakan keharusan bagi Indonesia, karena dinilai sebagai satu-satunya ada alternatif untuk memastikan pasokan pangan rakyat agar selalu tersedia.
Maka dari itu, sejak puluhan tahun yang lalu, dirinya selalu mengutarakan tekad swasembada pangan meskipun sering mendapat ejekan.
BACA JUGA:6 Saran Penting Polri Buat Masyarakat yang Mau Berangkat Mudik Lebaran, Hati-hati Ya!
BACA JUGA:Okky Lukman Sakit dan Dilarikan ke RS, Malah Sebut Nama Surya Insomnia
Seperti, ada salah satu elite Indonesia yang berkata bahwa swasembada pangan tak diperlukan karena semua kebutuhan pangan bisa diimpor.
Mendengar perkataan dari salah satu elite Indonesia tersebut membuat Prabowo menjadi heran dengan pandangan orang itu.
"Kalau situasi darurat, ada kekurangan (pangan), kita impor terpaksa (tidak masalah). Tapi bukan impor tanpa kita berjuang untuk swasembada," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Prabowo mengingatkan bahwa pemikiran ekonomi neoliberal dengan konsep perdagangan bebasnya hanya bisa terjadi dalam keadaan ideal. Dalam keadaan tidak ideal semisal terjadi perang di mana-mana, tentu perdagangan bebas tidak akan berjalan.