Dampak dari Covid-19 dan kalah saing dengan e-commerce tampak terlihat dari banyaknya toko yang masih tutup.
"Itu toko yang masih tutup kan karena saking sepinya pembeli" ujarnya lebih lanjut.
Sementara itu menurut Ibnu, pemilik toko elektronik " Sukses Mandiri" di lantai tiga, menyatakan harapannya semoga pemerintah lebih bijak lagi, karena menurutnya ekonomi di PGC khususnya baru mulai hidup lagi.
"Mudah-mudahan pemerintah menyadari, ekonomi baru mulai hidup lagi di PGC, jadi bisa sebijaksana mungkin kepada pelaku usaha kecil mbak," Ucapnya.
"Omset harian baru kelihatan lagi tapi itu juga masih jauh dari sebelum Covid-19," lanjutnya.
"Takutnya kalo ada kenaikan PPN lagi yang mau belanja jadi merasa kemahalan," ujarnya menutup percakapan.
Sementara itu dari pantauan Disway, jelang siang mulai tampak ramai para penjual dan pembeli berinteraksi di lantai 1 yang mana banyak dijual baju-baju dan busana muslim di bulan Ramadhan ini.
Berdasarkan UU HPP Pasal 7 ayat 1 UU HPP, tarif PPN yang sebelumnya sebesar 10% diubah menjadi 11% pada 1 April 2022. Lalu, kembali dinaikkan menjadi sebesar 12% paling lambat pada 1 Januari 2025. Hal ini akan berdampak pada semua sektor penjualan dan kehidupan di masyarakat.
(Bianca Chairunisa)