JEPANG, DISWAY.ID - Otoritas Jepang menggerebek pabrik pembuat suplemen kesehatan yang memicu kasus kematian.
Pemerintah memerintahkan peninjauan sistem persetujuan untuk produk kesehatan sebagai respons terhadap kasus kematian terkait suplemen.
Sedikitnya 5 kematian dan 100 orang lainnya dirawat karena mengalami gangguan fungsi ginjal usai mengonsumsi suplemen tersebut seperti dikutip dari Al Jazeera.
Pejabat kesehatan di Jepang menggerebek sebuah pabrik milik Kobayashi Pharmaceutical setelah produsen obat tersebut melaporkan kematian kelima.
BACA JUGA:Heboh Suplemen ‘Maut’ di Jepang, 5 Meninggal, 100 Orang Gangguan Fungsi Ginjal
Janji suplemen itu yakni ampuh menurunkan kolesterol.
Pada hari Sabtu, pejabat dari kementerian kesehatan, tenaga kerja dan kesejahteraan serta pemerintah setempat memeriksa fasilitas di kota Osaka yang membuat suplemen yang mengandung bahan yang disebut beras ragi merah, atau “beni koji”.
Kobayashi mengatakan pada hari Jumat bahwa 5 orang telah meninggal dan 114 orang dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi produk tersebut.
BACA JUGA:Fuso Segera Gunakan Teknologi Swap Battery, Ample Bangun Stasiun Ganti Baterai Pertama di Jepang
Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan suplemen tersebut bertanggung jawab atas kematian dan penyakit, dan memperingatkan bahwa jumlah mereka yang terkena dampaknya dapat meningkat.
Perusahaan mengatakan bahwa sedikit informasi yang diketahui tentang penyebab pasti penyakit tersebut, termasuk gagal ginjal. Investigasi terhadap produk tersebut sedang dilakukan bekerja sama dengan otoritas kesehatan pemerintah.
Laporan mengenai masalah kesehatan muncul pada tahun 2023, meskipun “beni koji” telah digunakan dalam berbagai produk selama bertahun-tahun.
BACA JUGA:Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah WNI ABK Kapal Korea yang Tenggelam di Perairan Jepang
Apa itu Beni Koji?
Beni koji mengandung Monascus purpureus, jamur berwarna merah yang juga digunakan sebagai pewarna merah pada beberapa makanan.