GEDUNG MIRING itu mulai dibongkar. Tidak dipertahankan sebagai monumen duka.
Anda pasti terkesan dengan gedung sembilan lantai itu: miring sampai hampir 45 derajat tapi tidak roboh saat terjadi gempa 7,5 skala Richter di Taiwan Timur pekan lalu.
Hari itu rakyat Taiwan sebenarnya sudah siap-siap libur panjang: untuk festival Qingming (sembahyang kuburan).
Anda sudah menonton video gedung miring itu. Viral di medsos. Sebenarnya yang miring seperti itu dua gedung: warna merah dan putih. Dua-duanya apartemen. Ada pertokoan di lantai dasarnya.
BACA JUGA:Korban Tewas Kecelakaan Cikampek Karena Luka Bakar, Polisi: '90-100 Persen Kondisinya Hangus'
BACA JUGA:Dihantam Cuaca Buruk, Pesawat Lion Air Rute Medan-Banda Aceh Lakukan Pendaratan Kembali ke Kualanamu
Rumah-rumah di Taiwan mayoritas memang berbentuk apartemen seperti itu. Pun di Hualian, pantai timur Taiwan yang paling parah terkena gempa.
Gedung miring yang merah itu bernama Uranus (天王星大樓). Satu dari 23 penghuninya meninggal dunia. Sebenarnya ia selamat. Ia berhasil keluar dari apartemen. Ia balik lagi. Ia ingat kucing kesayangannya. Ia kembali ke apartemen. Terkena reruntuhan. Meninggal.
Yang 22 penghuni lainnya sudah direlokasi.
Gedung merah itu sudah tua: dibangun tahun 1986. Umurnya sudah lebih tua dari wapres terpilih Indonesia.
Mulai 7 April 2024 malam, gedung Uranus mulai dibongkar. Hanya butuh waktu dua minggu.
Bagaimana dengan pembangkit listrik tenaga nuklirnya?
BACA JUGA:Kemajuan Pendidikan Islam di Indonesia Perlu Dukungan Data Berkualitas
BACA JUGA:Tok! Pemerintah Resmi Tetapkan 1 Syawal Jatuh Pada Rabu 10 April 2024
Taiwan punya tiga PLTN. Semuanya tidak terdampak gempa. Semua PLTN sudah dibuat tahan gempa sampai melebihi 9 skala Richter –belum pernah ada gempa lebih besar dari itu. Pun aman bila ada serangan bom.