JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Joe Biden memperingatkan Iran untuk tidak menyerang Israel.
Presiden AS Joe Biden memperkirakan Iran akan menyerang Israel "lebih cepat", seiring meningkatnya kekhawatiran akan pembalasan Iran atas serangan udara yang menewaskan para komandan tinggi awal bulan ini.
Israel tidak mengakui serangan terhadap konsulat Iran di Suriah namun diyakini berada di balik serangan tersebut.
Para pejabat AS mengatakan kepada CBS News, mitra BBC di AS, bahwa serangan besar terhadap Israel bisa saja terjadi dalam waktu dekat.
Israel menyatakan siap membela diri.
BACA JUGA:Biden Makin Jengah Tingkah Israel Makin Brutal di Gaza, AS dan Arab Saudi Intens Jalin Komunikasi
“Jangan. Kami berdedikasi untuk membela Israel. Kami akan mendukung Israel,” kata Biden.
“Kami akan membantu membela Israel dan Iran tidak akan berhasil,” tegas Biden.
Hizbullah mengatakan mereka telah meluncurkan “lusinan” roket dari Lebanon menuju Israel. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sekitar 40 rudal dan dua drone peledak telah diluncurkan. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dan tidak ada indikasi keterlibatan aktor lain.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada CBS bahwa serangan tersebut berbeda dari serangan Iran terhadap Israel yang diperkirakan terjadi.
Koresponden Keamanan BBC Frank Gardner mengatakan Iran sengaja membuat Timur Tengah dan Washington terus menebak-nebak.
Sejak serangan mematikan pada tanggal 1 April di gedung konsulat di Damaskus, yang diyakini Israel bahwa Iran mengarahkan pasokan senjata rahasianya ke proksi Iran di Lebanon dan Suriah, lembaga keamanan Iran telah memperdebatkan tanggapannya.
Departemen Luar Negeri AS juga melarang staf diplomatik dan keluarga mereka di Israel bepergian ke luar kota Tel Aviv, Yerusalem, dan Beersheba.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bertemu dengan anggota kabinet perangnya di tengah peringatan tersebut.