Pada beberapa kasus, ada angka-angka yang tidak sesederhana ½, dimana pembagian tersusunnya akan lebih panjang. Misalnya ¼.
¼ ketika didesimalkan dengan cara pembagian bersusun akan menghasilkan seperti ini:
Kemudian cari angka yang dikalikan 4 hasilnya paling mendekati angka 10. Berarti 2, karena 2 x 4 hasilnya 8. Sedangkan jika dikalikan lebih dari angka 2 hasilnya akan melebihi 10. Kemudian kurangkan angka 10 dengan angka 8. Jadi:
Setelah itu, bagikan angka 2 dengan angka 4. Karena angka 2 tidak bisa dibagi 4 maka tambahkan lagi angka 0, tetapi angka 0 ini tidak lagi ditambahkan ke hasil.
Setelah ditemukan angka 20, bagikan dengan 4 dan hasilnya akan habis, yaitu 5.
Maka ¼ bentuk desimalnya adalah 0,25 .
BACA JUGA:Mata Kuliah Teknik Informatika, Matematika dan Fisika Pegang Peranan Penting
2. Pecahan yang Menghasilkan Desimal Berulang
Pecahan desimal berulang ini artinya adalah bentuk pecahan yang dihasilkan dari pecahan biasa terus berulang-ulang.
Misalnya adalah ⅓ .
⅓ ini jika diubah ke dalam bentuk pecahan desimal dengan cara pembagian polanya akan terus berulang tidak ada hentinya.
Karena 1 tidak bisa dibagi begitu saja dengan 3, maka dilakukan dengan cara yang sama seperti sebelumnya, yaitu dengan menambahkan angka 0 di belakang dan di hasilnya kemudian ditambah koma.
Kemudian cari angka yang dikalikan 3 paling mendekati angka 10, yaitu 3. Karena 3 dikali 3 sama dengan 9. Setelah itu kurangkan 10 dengan 9. Hasilnya tentunya adalah 1.
Di sinilah terjadinya pengulangan seperti pembagian awal, yaitu 1 dibagi 3. Hal yang perlu dilakukan pun juga diulang, yaitu dengan menambahkan 0 di angka 1 tetapi tidak pada hasilnya. Jadi:
Dari contoh di atas akan terus terjadi pengulangan yang tidak ada hentinya. Namun, kalian bisa berhenti melakukan operasi hitung pembagian ketika sudah tiga susun.
Artinya, bentuk desimal dari ⅓ adalah 0,333.