JAKARTA, DISWAY.ID -- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier', di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
Dua VLGC baru tersebut akan dioptimalkan untuk mengangkut komoditas LPG dan petrokimia, berupa propylene maupun amonia, serta ditujukan untuk perdagangan di rute internasional.
Memiliki panjang sekitar 300 meter atau setara 2 kali lapangan bola dan kapasitas sebesar 91.000 m3, VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia diproduksi oleh salah satu galangan kapal terbesar dunia yakni Hanhwa Ocean, Korea Selatan.
BACA JUGA:Kuatkan Distribusi Logistik Pangan, Bapanas Berkomitmen Kembangkan Cold Chain
Peluncuran VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia berlangsung di galangan kapal Hanhwa - Okpo Shipyard, Korea Selatan.
Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari menyambut hangat kehadiran 2 VLGC terbaru milik PIS ini, yang akan memperkuat peran PIS sebagai urat nadi distribusi energi di Indonesia sekaligus mengharumkan industri maritim Indonesia di kancah global.
VLGC ini bukan sekedar kapal, tetapi bukti adanya kolaborasi internasional, kecanggihan teknologi, dan komitmen kuat bersama dalam mendukung ketahanan energi Indonesia.
"Kolaborasi internasional ini, kami yakini dapat meningkatkan kapabilitas PIS, sebagai bagian dari Pertamina, dalam memperkokoh infrastruktur energi Indonesia,” ujarnya Jumat 10 Mei 204.
BACA JUGA:Pegadaian Hadirkan Pembiayaan Porsi Haji Plus, Cuma Jaminan Emas, Antreannya Lebih Cepat
Kedua kapal ini, lanjutnya, hadir di momen yang tepat dan memainkan peran penting dalam menyalurkan LPG, energi yang lebih ramah lingkungan untuk industri dan rumah tangga.
Kehadiran VLGC ini juga wujud dedikasi dalam memperkuat industri maritim Indonesia, seiring dengan ekspansi armada yang lebih modern dan terbaru.
"Kita menciptakan peluang baru untuk tenaga kerja yang lebih terampil, meningkatkan kekuatan maritim kita, dan tentunya menempatkan Indonesia sebagai negara terdepan di industri perkapalan regional,” tambah Rabin.
CEO PIS Yoki Firnandi menyebut penambahan dua armada tanker VLGC menjadikan PIS sebagai salah satu pemilik kapal VLGC terbanyak di Asia Tenggara, dengan total 7 kapal VLGC.